Ada baiknya bank yang menempati peringkat pertama walaupun secara aset sudah tidak diperingkat pertama lagi melakukan evaluasi atas prestasi kurang baik dan cukup memalukan ini.
Peringkat dua dihuni oleh bank pemerintah katakan saja bank N berlogo perahu dengan dengan laporan sebanyak 3.361 laporan atau 8,72 %, peringkat ketiga bank yang paling banyak dilaporkan rekeningnya digunakan untuk sarana kejahatan adalah bank Swasta nasional katakan namanya Bank C dengan pelaporan 3.269 laporan atau 8,48 % total laporan.
Peringkat 4 justru ditempati oleh bank M, bank pemerintah dengan aset nomor 1 di Indonesia sebanyak 1.949 laporan atau 5,05 %, suatu prestasi yang patut diacungi jempol dan ditiru oleh bank pemerintah lainnya, aset paling besar tetapi dibandingkan bank lainnya rekeningnya sangat sedikit digunakan aksi kejahatan.
Peringkat 5 bank yang rekeningnya paling sering dilaporkan digunakan terlibat dalam kejahatan siber adalah bank swasta nasional, sebut saja namanya Bank merah CI dengan 1.617 laporan atau 4,19 %.
Menyusul di peringkat 6 bank digital ayam jantan dengan nama Bank J mendapatkan 423 laporan atau 1,1 % dari total laporan di tahun 2023.
Peringkat 7 ditempati oleh Bank P yang memiliki layanan QRIS yang bisa diterima di ASEAN dan cukup aktif dalam melakukan digitalisasi layanannya dengan 389 laporan atau 1,01 % disusul oleh Bank D yang bernuansa hijau dengan 361 laporan atau 0,94 %.
Peringkat 9 bank yang rekeningnya paling sering dilaporkan digunakan untuk aktivitas kejahatan siber adalah bank pemerintah bank S dengan 275 laporan atau 0,71 % dan bersama dengan peringkat 10 juga merupakan bank pemerintah berbasis syariah katakan namanya Bank NS dengan 257 laporan atau 0,67 %.
Untuk data lengkap dan statistik rekening bank yang paling sering digunakan untuk kejahatan siber di Indonesia tahun 2023 dapat dilihat pada tabel dan grafik 4 di bawah ini.
Penulis: Alfons Tanujaya (Pakar Keamanan Data Vaksin.com_