nextren.com - Dalam wawancara yang mengupas ekosistem motor listrik, Allen Ko, Chairman Kymco Group, membeberkan tantangan besar yang dihadapi dalam menggalakkan adopsi motor listrik, terutama seputar produk andalannya, IONEX.
Ko pertama-tama merayapi sejarah peluncuran IONEX lima atau enam tahun yang lalu, sekaligus merayakan keberhasilan Kymco sebagai perusahaan yang merilis sepeda motor listrik 25 tahun yang lalu.
Dengan keberhasilan dan pengalaman tersebut, Ko berhasil mengidentifikasi dua hambatan utama yang signifikan bagi konsumen, terutama di Indonesia, dalam mengadopsi sepeda motor listrik.
Apa yang ditawarkan IONEX menjadi solusi dari 2 permasalahan ini.
Tantangan Biaya
Menurut Ko, biaya adalah faktor utama yang mempengaruhi keputusan konsumen.
Ketika dibandingkan dengan sepeda motor bensin, sepeda motor listrik terasa lebih mahal karena pembeli tidak hanya harus membeli kendaraannya, tetapi juga baterainya.
Baterai, yang membentuk sekitar 40% hingga 50% dari total harga sepeda motor listrik, menjadi hambatan yang signifikan.
Ko menjelaskan, "Ada dua tantangan besar bagi mereka yang ingin membeli sepeda motor listrik. Yang pertama adalah biaya. Ini cukup mahal karena ketika Anda membeli sepeda motor bensin, Anda hanya membeli sepeda motor, tanpa harus memikirkan bahan bakar selama bertahun-tahun."
"Tetapi ketika Anda membeli sepeda motor listrik, biasanya Anda harus membeli sepeda motor dan kemudian membeli baterai. Tetapi baterai berarti lima tahun bahan bakar, dan baterai sangat mahal. Jika Anda membayar $3.000 untuk sepeda motor listrik, mungkin $1.400 hingga $1.500 dari baterai, hampir 40% hingga 50% dari baterai". Ungkap Ko.