Praktisi startup ini terdiri dari pendiri atau pelaku startup, kalangan akademis, hingga pimpinan perusahaan Venture Capital (VC).
Sementara itu, sesi 1-on-1 Coaching menyediakan kesempatan yang lebih privat, dengan memberikan insight yang bersifat lebih praktikal dan applicable untuk para startup.
Sehingga, masing-masing startup bisa berdiskusi dan berkonsultasi dengan para Coach, untuk menjawab tantangan dan kebutuhan bisnis mereka.
Tahun ini, praktisi startup ternama yang ikut terlibat sebagai Coach Startup Studio Indonesia Batch 7 diantaranya adalah: Abraham Hidayat (Managing Partner Skystar Capital), Adrianus Hitijahubessy (Founder JULO), Anthony Kosasih (COO Mekari), Benedicto Haryono (Co-Founder KoinWorks), Berdhianto Priyotomo (Enterprise Sales Lead Google), Chrisanti Indiana (Co-Founder dan CMO Sociolla), Dimas Harry Priawan (Co-Founder Dekoruma), Fajrin Rasyid (Digital Business Director Telkom Indonesia), Indra Gunawan (CEO Bobobox), dan Rama Notowidigdo (Co-Founder AwanTunai dan Sayurbox).
Untuk merangkum pelajaran yang telah diterima selama kurang lebih 5 bulan, rangkaian program Startup Studio Indonesia Batch 7 akan ditutup dengan acara puncak Milestone Day, dimana para startup berkesempatan memaparkan model bisnis dan pencapaiannya di depan para stakeholders industri startup.
Baca Juga: Simak 5 Pesan Penting bagi Founder Startup Tahap Awal dari Coach Ahli Startup Studio Indonesia
Berikut ini merupakan daftar 18 startup yang berhasil lolos ke Startup Studio Indonesia Batch 7: AyoKenalin (jaringan agen online untuk pemasaran digital), Banoo (solusi IoT untuk perikanan), CareNow (pembiayaan kebutuhan medis), FarmaCare (platform rantai pasok farmasi), Gapai.id (platform lowongan kerja untuk migran), HealthPro (penyedia tenaga kesehatan on-demand), HIGO (penyedia WiFi dan agensi periklanan digital), Invelli (fintech digitalisasi layanan keuangan mikro), Krealogi (aplikasi dasbor digital untuk UMKM), Kukerja (platform penghubung bisnis dan tenaga kerja), Lokatani (IoT untuk pengelolaan kebun),Prowriting (platform AI penyedia copy tulisan untuk brand), Raggam (marketplace penyewaan barang), Ravelware (IoT otomatisasi untuk pabrik/gudang), Rey.id (aplikasi berbasis keanggotaan untuk asuransi jiwa dan kesehatan), Secha (solusi renovasi rumah), Setoko (platform pembuatan toko online), dan Woowa (CRM untuk mengelola Whatsapp).
“Tahun ini, saya melihat banyaknya sektor-sektor baru yang bermunculan di SSI, mulai dari manufacturing, agritech hingga healthcare yang masing-masing menyuguhkan keunikan, baik dari sisi pendekatan kreatif maupun penyelesaian masalah di industri ini."
"Hal ini menunjukkan adanya sinyal positif untuk perkembangan inovasi dan kreativitas dalam industri startup di Indonesia. Terlebih untuk sektor agritech dan healthcare yang diproyeksikan menjadi industri yang masih akan terus berkembang di Indonesia,” ungkap Italo Gani, Managing Partner Impactto.
Salah satu alumni Startup Studio Indonesia, Joshua Valentino, COO & Co-Founder Rekosistem, membagikan pengalamannya setelah mengikuti program akselerasi intensif ini, “Salah satu hal terpenting dalam pengembangan startup adalah relasi dan koneksi di lanskap digital. Startup Studio Indonesia membekali kami dengan membuka jaringan yang luas agar kami bisa melakukan ekspansi pasar, memperluas jangkauan klien, dan mengoptimalisasi strategi PMF."
"Kami belajar banyak dari sesi diskusi dengan para praktisi startup dan hal itulah yang mempermudah perjalanan kami hingga sekarang,” ungkapnya.