Follow Us

Onduline Green Roof Award 2023 Asia Tawarkan Hadiah Total Ratusan Juta Rupiah

Yussy Maulia - Minggu, 09 Juli 2023 | 18:30
Press conference Onduline Green Roof Award 2023 Asia di ajang pameran bahan bangunan IndoBuildTech 2023 di ICE BSD, Serpong, Tangerang, Kamis (6/7/2023).
Dok. Onduline

Press conference Onduline Green Roof Award 2023 Asia di ajang pameran bahan bangunan IndoBuildTech 2023 di ICE BSD, Serpong, Tangerang, Kamis (6/7/2023).

Nextren.com - Produsen atap bitumen ramah lingkungan, PT Onduline Indonesia, kembali mengundang para profesional di bidang arsitektur, desain, pengembangan properti, konstruksi, dan perencanaan bangunan, untuk berpartisipasi dalam sayembara desain konstruksi atap bangunan berkelanjutan Onduline Green Roof Award (OGRA) 2023 Asia.

Tahun ini, sayembara OGRA 2023 menjadi lebih menarik dan menantang karena tak hanya diikuti oleh peserta dari Indonesia, kompetisi ini juga terbuka bagi peserta dari lima negara Asia Tenggara lainnya, yaitu India, Malaysia, Filipina, Vietnam, dan Thailand.

Adapun tema yang diusung adalah "Tropical Passive Roof Design for Low Energy Houses". Tema ini dipilih sebagai bentuk kepedulian Onduline terhadap isu degradasi lingkungan dan perubahan iklim akibat beragam aktivitas manusia yang konsumtif.

Dalam agenda press conference Onduline Green Roof Award 2023 Asia di IndoBuildTech 2023 di ICE BSD, Kamis (6/7/2023), Ketua Green Building Council Indonesia Iwan Prijanto membahas urgensi pembangunan berbasis green building sebagai upaya untuk mencegah berbagai bencana (distaster) yang muncul akibat peningkatan emisi global.

Baca Juga: Alibaba Cloud Raih Posisi Challenger dalam Gartner Magic Quadrant

“Ke depan, target penurunan emisi global akan semakin ketat. Untuk mengurangi emisi lebih ambisius, penggunaan atap bangunan ramah lingkungan dan berkelanjutan menjadi satu dari sekian elemen yang dapat berkontribusi besar terhadap penurunan emisi karbon di sektor properti," kata Iwan dalam keterangan tertulis yang diterima Nextren, Minggu (9/7/2023).

Menambahkan pernyataan Iwan, Principal Architect Archimetric Ivan Priatman mengatakan bahwa penggunaan bahan bangunan ramah lingkungan dapat mengurangi biaya operasional sebesar 20-30 persen dibandingkan dengan bangunan konvensional.

Apalagi, dengan adanya dorongan dari pemerintah dan komitmen Indonesia untuk mencapai emisi nol pada tahun 2060, Ivan memperkirakan tren penggunaan atap ramah lingkungan yang berdampak pada pengurangan energi akan meningkat di masa depan.

Desain atap yang mempertimbangkan kondisi sekitar akan berpengaruh signifikan terhadap biaya yang dikeluarkan.

Baca Juga: Samsung Rilis AC WindFree Ultra Yang Bisa Dingin Tanpa Hembusan Angin

“Untuk hunian pribadi maupun komersial, mendesain atap dengan melihat kondisi sekitar akan sangat memengaruhi biaya yang dikeluarkan,” ujar Ivan.

Oleh sebab itu, sayembara OGRA 2023 diharapkan dapat menginspirasi banyak masyarakat di seluruh dunia untuk mulai mempertimbangkan desain bangunan yang lebih berkelanjutan di masa depan.

Editor : Nextren

Latest