Baca Juga: Satelit NASA Seberat 2,5 Ton Jatuh ke Bumi setelah 38 Tahun Beroperasi
Kesuksesan teknik kinetic impactor untuk mengubah orbit asteroid tertera dalam 5 makalah di jurnal Nature yang berfokus pada disiplin ilmu alam.
Makalah tersebut mendemonstrasikan secara rinci tentang bagaimana "penabrak kinetik" DART mengubah lintasan asteroid.
Tim peneliti mencantumkan rekonstruksi tabrakan, waktu jelang tabrakan, dan menentukan secara rinci lokasi dan sifat lokasi dari tabrakan terhadap asteroid Dismorphos.
Baca Juga: Teleskop Hubble Tangkap Tabrakan Antar Galaksi, Terbesar di Langit Selatan
Dikutip dari laman resmi NASA, makalahtersebut menjadilangkah awal untuk mengembangkan teknologi "penabrak kinetik" sebagai kemampuan operasional yang layak untuk pertahanan planet.
Temuan para peneliti DART menunjukan bahwa asteroid dengan diameter sekitar setengah mil atau 800 meter, seperti Dimorphos, dapat dibelokan tanpa misi pengintaian terlebih dahulu.
Franck Marchis dari SETI Institute California mengatakan kepada Nature bahwa pembelokan dapat dilakukan jika ada ancaman dan memiliki peluang keberhasilan yang besar.
"Kita bisa dengan cepat merancang misi untuk membelokan asteroid jika ada ancaman, dan kita tahu bahwa misi ini memiliki peluang yang sangat besar untuk berhasil," ujar Franck.
Meski begitu, pengintaian akan memberikan informasi berharga untuk merencanakan dan memprediksi hasil pembelokan dengan teknik "penabrak kinetik" yang lebih baik.
(*)