Nextren.com - Sistem autopilot menjadi salah satu aspek yang banyak diunggulkan oleh banyak pabrikan mobil listrik.
Tesla sebagai perusahaan mobil listrik top dunia juga terus menyempurnakan sistem autopilot untuk memastikan keamanan dan kenyamaanan berkendara pengguna.
Meski masih banyak kekurangan, sistem autopilot di mobil listrik Tesla telah beroperasi di Amerika Serikat dan China.
Sayangya, kemajuan sistem autopilot Tesla ini mendapat kritik keras dari mantan CEO Tesla, Martin Eberhard.
Baca Juga: Elon Musk Sebut Mobil Listrik China Jadi Pesaing Utama Tesla
Martin Eberhar dalam sebuah wawancara mengatakan bahwa sistem autopilot di mobil listrik adalah "omong kosong".
Mantan bos sekaligus pendiri Tesla Motors ini bersikukuh bahwa mobil listrik adalah sebuah alat transportasi, bukan platform transportasi elektronik all-in-one.
"Menurut pendapat saya, kita perlu menghilangkan kebiasaan berpikir bahwa semua hal yang dapat mengemudi sendiri ini terkait dengan mobil listrik. Mereka terpisah. Ya, apa yang saya ingin orang pikirkan adalah membuat mobil bisa dikendarai pengguna," ujarnya.
Martin Ebenhard tercatat menjadi CEO Tesla selama hampir 5 tahun, dari 2003 hingga 2007.
Selama menjabat sebagai CEO, Martin Ebenhard mengaku pengembangan software elf-driving di mobil listrik adalah hal yang palin tidak diperhatikannya.
"Jadi, ingat, semua omong kosong tentang FSD dan Autopilot ini tidak ada yang ada saat saya di sana," ujar Martin.
Baca Juga: Harga Mobil Listrik Tesla Turun Hingga Rp 195 Juta di 2023, Berminat Beli?