Nextren.com - Philipsdikabarkan akan melakukan PHK terhadap 13 persen atau sekitar 6.000 karyawan di seluruh dunia.
Hal ini diduga karena perusahaan asal Belanda itu mengalami kerugian sebanyak1.605 miliar euro atau sekitarRp26,1 Triliun tahun 2022. (30/1/2023)
Melansir dari Reuters, Chief Executive OfficerPhilipsRoy Jakobs mengatakan pemecatan akan dimulai dengan 3.000 pekerja di awal pekan ini.
Sedangkan sisanya kan mulai dilakukan pada tahun 2025.
“Kami telah bekerja sangat keras intervensi perlu diperlukan untuk membantu kami menjadi kompetitif dan ramping dalam cara kami maju di pasar.” ucap Jakobs.
Tindakan tersebut dilakukan untuk memperbaiki keuntungan perusahaan yang sempat terpuruk sebesar 70%.
Baca Juga: Seperti Apa PHK yang Dilakukan Spotify Pengaruhi Bisnis Podcastingnya?
Kerugian tersebut dikarenakan adanya penarikan produk ventilator dan alat bantu napas buatan Philips dari pasar internasional.
Mesinpmesin tersebut dianggap mengandung zat berbahaya yang dapat menimbulkan masalah kesehatan.
Hal ini berimbas pada kepercayaan pelanggan yang semakin lama berpaling dari produk-produknya.
Akibatnya perusahaan harus menelan kerugian yang mencapai 1,605 miliar euro atau atau sekitar Rp 26,1 triliun selama 2022.