Ryushi adalah kelompok peretas yang diduga mengatur basis data pembeli pelanggaran pasca-iklan.
Kelompok tersebut juga menginginkan Elon Musk membayar USD 276 juta untuk menghindari penjualan data dan penalti dari Badan Regulasi Perlindungan Data Umum.
Uang tersebut dibayarkan sebagai penjamin bahwa hacker akan menghapus informasi dan menjamin data yang didapatkannya tidak akan dijual ke pihak lain.
Lebih dari pada itu, jaminan tersebut digunakan untuk melindungi banyak selebritas dan politisi dari phishing, penipuan crypto, doxing, dan pertukaran sim.
Dari isu ini, Data Protection Commission of Ireland melakukan penyelidikan pada hari Jumat lalu.
Penyelidikan ini didasarkan pada pelanggaran data yang terjadi pada bulan Agustus dan dilaporkan memengaruhi 5,4 juta pengguna Twitter.