Nextren.com - Sebuah utas atauthread mengenai tuduhan terhadap Twitter yang diduga bantu kampanye terselubung Pentagon tengah ramai di lini masa.
Cuitan yang diunggah oleh akun Twitter bernama @lhfang, Senin (21/12) kemarin, mengungkap beberapa poin yang menguatkan tudingan bahwa perusahaan milik Elon Musk tersebut terlibat dalam kampanye Pentagon.
"File Twitter Bagian 8. *Bagaimana Twitter Secara Diam-diam Membantu Kampanye PsyOp Online Terselubung Pentagon," tulis akun @lhfang, di awalthread.
Lebih lanjut, pria yang diketahui sebagai seorang jurnalis investigasi asal Amerika Serikat itu pun menyatakan bahwa Twitter telah kedapatan membantu militer AS untuk melancarkan operasi pengaruh psikologis.
Alih-alih Twitter mengklaim telah melakukan upaya untuk mengagalkan propaganda di platformnya, namun penilaian Lee Fang berbanding terbalik.
Baca Juga: Twitter Larang Pengguna Promosikan Medsos Lain, Ketahuan Akan Dihapus!
Ia justru menyatakan kalau Twitter memberikan persetujuan dan perlindungan untuk operasi militer AS tersebut.
Fang turut mengklaim bahwa Twitter sengaja untuk tidak menghapus banyak akun propaganda selama dua tahun terakhir.
"Terlepas dari pengetahuan bahwa akun propaganda Pentagon menggunakan identitas rahasia, Twitter tidak menangguhkan banyak akun seama sekitar 2 tahun atau lebih," ungkapnya.
Selain itu,Lee Fang turut menunjukkan sebuah dokumen yang diduga dari Komando Pusat AS (CENTCOM).
Pada dokumen tersebut diperlihatkan bagaimana CENTCOM mengirimkan daftar 52 akun berbahasa Arab ke Twitter untuk sebuah tujuan mengirimkan "pesan tertentu".