Nextren.id - Kementerian Komunikasi dan Informatikamemberikanpenghargaan kepada tujuh kota/kabupaten peserta Gerakan Menuju Kota Cerdas (Smart City) 2022.
Para pemenang dipilih berdasarkan enam pilarsmart city,yaitusmart governance, smart branding, smart economy, smart living, smart society,dansmart environment.Satu kategori lain adalah kota dan kabupaten di sekitar Kawasan Wisata Prioritas Nasional yang mengikuti Gerakan Menuju Kota Cerdas (Smart City) pada tahun 2021.
Penghargaan diberikan berdasarkan hasil evaluasi yang dimulai sejak Oktober 2022 oleh tim penilai. Adapun para penilai berasal dari akademisi, praktisi, serta kementerian terkait.
Dalam proses evaluasi, tim penilai menggunakan sejumlah indikator yang mengukur peningkatan kualitas warga maupun kualitas pelayanan birokrasi. Salah satunya, nilai pendapatan daerah, nilai Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah, angka kemiskinan, hingga Indeks Pembangunan Manusia.
Untuk mendapat hasil yang valid, tim penulai juga terjun langsung dalam proses survei ke berbagai daerah. Evaluasi ini diharapkan dapat menangkap dampak langsung inisiatif kota cerdas terhadap kehidupan masyarakat.
Berikut adalah daftar pemenang dan sekilas alasan mengapa mereka terpilih dalam pilar tersebut.
Smart governance: Pemerintah Kota Bandung
Pandemi membuat masyarakat terbiasa dengan berbagai layanan berbasis digital. Selain dinilai lebih praktis, layanan ini juga cenderung bisa menekan waktu tunggu sehingga masyarakat tak perlu lagi keluar rumah.
Sejalan dengan perubahan tersebut, Pemerintah Kota Bandung pun mulai merombak hampir semua layanan di instansi pemerintahan. Walikota Bandung Yana Mulyana menyebut, salah satu contoh digitalisasi layanan tersebut hadir dalam e-Spasi atau sistem pendaftaranonline24 jam.
Tersedia juga anjungan KIA (Kartu Identitas Anak), serta ruang monitoring pelayanan kependudukan di Kantor Disdukcapil maupun kecamatan alias Ruang Galeri.
“Pandemi ini telah mendorong munculnya aplikasi digital yang meminimalisir kontak fisik,” ungkap Yana.