Follow Us

facebookyoutube_channeltwitter

Survei Ungkap 71 Persen Orang Indonesia Berinvestasi Melalui Aplikasi

Maulani Mulianingsih - Rabu, 30 November 2022 | 17:30
Survei Populix mengenai investasi yang berjudul Insight and future trends of investment in Indonesia
Populix

Survei Populix mengenai investasi yang berjudul Insight and future trends of investment in Indonesia

Reksadana merupakan instrumen paling banyak dipilih oleh masyarakat yaitu sebanyak 47%.

Kemudian instrumen lainnya juga menjadi pilihan seperti emas 46%, saham 32%, logam mulia 30%, deposito 29%, properti 21%, hingga kripto 20%.

Selain itu Untuk mencari informasi seputar instrumen investasi, 68% masyarakat Indonesia memanfaatkan media sosial informasi resmi dari OJK 42%, teman atau rekan kerja 40%, situs resmi institusi keuangan 34%, dan influencer 32%.

Sumber Dana dan Platform Investasi Masyarakat Indonesia

5 dari 10 responden mengatakan mereka menyisihkan sebagian dana dari pendapatan rutin serta tabungan mereka.

54% dari mereka menyisihkan sekitar sekitar Rp 100.000 - Rp 250.000 pendapatan mereka.

Sedangkan untuk tabungan mereka mengalokasikan 5-10% untuk sumber dana investasi dari pendapatan lainnya, seperti tabungan, bonus atau penghasilan tambahan, THR, dana dari keluarga, dana darurat, dan hasil penjualan aset.

Kemudan sebagian besar responden, sebanyak 71% memilih untuk berinvestasi melalui aplikasi karena kemudahan dan modalnya relatif kecil.

Aplikasi bibit merupakan aplikasi paling banyak digunakan sebanyak 56%, kemudian ada dengan DANAeMAS 33%, Ajaib 28%, Tokopedia 25%, dan OVO Invest 20%.

Di sisi lain, 44% responden yang memilih untuk berinvestasi melalui bank, antara lain bank BRI 31%, BCA 31%, Bank Mandiri 30%, dan BNI 27%.

Baca Juga: Dukung Anak Muda Hindari Rugi Investasi Saham, Cuanz Hadirkan Virtual Trading

Pemahaman Masyarakat Mengenai Investasi

Namun diantara banyaknya orang yang telah melakukan investasi, masih terdapat 28% responden yang belum berinvestasi.

78% dari mereka mengatakan belum berinvestasi karena kondisi keuangan yang tidak mencukupi untuk memulai investasi.

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x