Nextren.com - Rusia telah membombardir Ukraina selama beberapa pekan terakhir dengan banyak drone pasokan Iran yang menghancurkan infrastruktur energi Ukraina.
Maka Ukraina bisa kehabisan senjata pertahanan udara sehingga butuh bantuan mendesak dari Barat untuk mempertahankan diri dari serangan Rusia, menurut para analis di Royal United Services Institute (RUSI).
“Barat harus menghindari rasa puas diri dan segera meningkatkan kapasitas pertahanan udara Ukraina,” kata think tank pertahanan dan keamanan RUSI hari ini, Senin (7/11/2022), dilansir dari CNBC.
Sementara itu, Rusia dan Iran membantah bersepakat untuk memasok senjata ke Rusia.
Untuk pertama kalinya Sabtu (5/11/2022), pemerintah Iran mengakui telah mengirim sejumlah drone ke Rusia, namun bersikeras telah dilakukan sebelum Rusia menginvasi Ukraina.
Baca Juga: Jenderal Tertinggi AS Minta Perwira Muda Bersiap untuk Perang Robot dan Drone
Klaim itu ditolak Utusan Khusus AS untuk Iran, Robert Malley, yang mengatakan bahwa Iran memasok drone ke Rusia pada musim panas lalu.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengatakan bahwa rezim Iran membantu Rusia memperpanjang perang.
“Jika bukan karena pasokan senjata Iran kepada agresor, maka kami akan lebih dekat dengan perdamaian sekarang,” ujar Zelenskyy.
Zelenskyy juga mengingatkan bahwa Rusia butuh rudal Iran untuk mengulang serangan massal terhadap infrastruktur Ukraina.
Maka Ukraina terus memohon lebih banyak senjata pertahanan udara dari negara Barat, untuk membantunya memerangi serangan drone dan rudal Rusia.
Ukraina disebut butuh bantuan mendesak untuk memastikan "Kyiv dapat melawan pendekatan terbaru Moskow terhadap perang udara di Ukraina."