Nextren.com - Presiden Rusia Vladimir Putin baru saja menegaskan bahwa ia tidak menggertak tentang rencana penggunaan senjata nuklir.
Rencana Putin itu dilontarkan setelah Ukraina terus memproses rencana untuk bergabung dengan NATO.
Jika Putin mewujudkan serangan nuklir itu, maka nuklir pilihannya mungkin adalah senjata nuklir taktis.
Seperti dilansir CBS News, Putin bukan satu-satunya orang yang berbicara tentang senjata nuklir taktis ini.
Media pemerintah Korea Utara juga mengabarkan adanya uji coba rudal Korea Utara yang melibatkan latihan "nuklir taktis" dalam simulasi serangan ke Korea Selatan.
Baca Juga: Sekutu Putin Desak Gunakan Nuklir, Setelah Ukraina Rebut Pusat Logistik Rusia
Apa itu senjata nuklir taktis?
Senjata nuklir taktis bisa disebut sebagai "nuklir kecil", namun tetap saja masih mampu menyebabkan kematian dan kehancuran yang hebat.
Senjata nuklir taktis ini dirancang bisa melakukan serangan terbatas terhadap target khusus dalam jarak dekat, seperti pos komando, dan bukan menghancurkan kota dari jarak jauh.
Kekuatan ledakan senjata nuklir taktis berkisar kurang dari 1 kiloton hingga 100 kiloton.
Bandingkan dengan kekuatan bom nuklir yang menghancurkan Hiroshima dan Nagasaki tahun 1945 sebesar 12 dan 21 kiloton.
Bom nuklir yang dijatuhkan di Hiroshima beratnya 4400 kg dan di Nagasaki seberat 4900 kg.