Ojek Online inDriver Ganti Nama inDrive, Janji Beri Tarif Transparan?

Laporan wartawan Nextren, Fahmi Bagas

Nextren.com- Platform aplikasi ojol (ojek online) inDriver rebranding dan ganti nama jadi inDrive.

Setelah beroperasi sejak tahun 2012, keputusan inDriver untuk mentranformasi nama ke inDrive dikatakan bukan tanpa alasan.

Dalam acara konferensi pers yang diselenggarakan pada hari Selasa (11/10) pagi, pihak perusahaan menyebut kalau rebranding dari inDriver ke inDriver adalah program transformasi dengan tujuan secara menyeluruh.

“Rebranding ini dilakukan sebagai bentuk evolusi inDrive menjadi sebuah marketplace untuk layanan perkotaan," ucap Director of Ride-Hailinh (APAC) inDrive, Roman Ermoshin.

Lebih lanjut, ia juga menerangkan apa arti dari kata inDrive itu sendiri.

Baca Juga: Ini Syarat Penerima BLT Untuk Ojol dan Usaha Kecil Menengah (UMKM)

Roman menuturkan bahwa inDrive adalah singkatan dari Inner Drive.

Dari kata itu lah dilambangkan sebuah kekuatan dan dorongan yang juga menjadi salah satu misi perusahaan.

"Kami berharap, nama baru ini akan meningkatkan hubungan emosional kami dengan pelanggan," tutur Roman.

Namun tidak hanya itu, rebranding inDrive kali ini diklaim tidak sepenuhnya berbicara soal perubahan eksternal saja.

Roman menyatakan kalau langkah inDrive kali ini juga sebagai awalan untuk menata ulang misi perusahaan.

Baca Juga: Tarif Ojek Online Se-Indonesia Resmi Naik Mulai 10 September 2022

Transparansi Harga Tarif Ojol?

inDrive mengaku kalau pihaknya ingin membangun hubungan emosional yang lebih dalam antara perusahaan dan konsumen.

Pihaknya juga menilai kalau selama ini harga tarif ojol ditentukan oleh algoritma dan skema yang tidak transparan.

Oleh karenanya, inDrive menyatakan bahwa tarif ojol miliknya berada di harga wajar.

Hal itu mengingat inDrive memiliki fitur yang memungkinkan konsumen untuk melakukan negosiasi harga dengan driver.

Baca Juga: InDrive, Aplikasi Baru Pesaing Gojek Grab Bisa Tawar Harga Loh!

"Di inDrive, kami meyakini bahwa pengguna dapat selalu bernegosiasi secara langsung," jelas Roman.

"Prinsip people to people akan tetap tidak berubah dan kini tercermin dalam slogan perusahaan, People Driven," pungkasnya.

(*)