Follow Us

Ingin Sehat Mental? Lawan Rasa Takut Ketinggalan dan Hapus Media Sosial

Maulani Mulianingsih - Senin, 10 Oktober 2022 | 13:00
Ilustrasi media sosial
abc.com

Ilustrasi media sosial

Nextren.com - Dalam beberapa tahun terakhir, mayoritas orang Amerika tua dan muda menggunakan berbagai media sosial.

Media sosial kerap digunakan untuk mengucapkan ulang tahun kepada keluarga atau kerabat jauh atau digunakan hanya untuk menghabiskan waktu scrolling video selama berjam-jam.

Hal tersebut cukup banyak menyita waktu dan konsumsi media sosial tentu memiliki dampak buruk.

Media sosial memiliki dampak negatif pada kesehatan mental, dan biasanya berkorelasi dengan meningkatnya gejala kecemasan dan depresi.

Bukan hanya itu, tambahan beban menjadi mahasiswa dan stress-nya kehidupan sekolah akan semakin berdampak pada kemampuan akademik yang kemudian akan berpengaruh pada kesehatan mental secara keseluruhan.

Generasi Z merupakan generasi dengan tingkat konsumsi media sosial yang tinggi, menyebabkan generasi Z berpeluang lebih banyak untuk berinteraksi dengan konten diskriminatif dan memungkinkan mereka berada pada kondisi mental yang menyebalkan.

Baca Juga: Hal-hal yang Bisa Kamu Lakukan Tanpa Hape, Bakalan Tetap Seru Kok!

Namun jangan khawatir, ada solusi yang bisa dilakukan atas permasalahan ini, yaitu menghapus sosial media.

Menghapus media sosial tidak hanya membebaskan waktu yang sebelumnya terbuang, tetapi juga membebaskan diri pada orang orang karena kita menerima paparan yang lebih sedikit dari interaksi negatif di Internet.

Namun, tentu saja ada hal yang harus dibayar dari menghapus media sosial, yaitu FOMO (fear of missing out), atau takut ketinggalan.

Meski menghapus media sosial terasa menyenangkan selama satu atau dua hari, perasaan FOMO juga bisa menimbulkan kecemasan karena kurangnya interaksi antar pengguna melalui jejaring internet.

Baca Juga: Cara Mudah Sembunyikan Jumlah Like di Instagram Demi Mental Health

Source : hercampus.com

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest