Laporan wartawan Nextren, Fahmi Bagas
Nextren.com - PT Jasa Marga diduga mengalami kebocoran data 256 GB, pada hari Rabu (24/8) kemarin.
Hal itu terungkap setelah adanya laporan dari akun Twitter @FalconFeedsio, yang menyebut bahwa data PT Jasa Marga telah berhasil dibobol dan dijual oleh hacker.
"Vendor di forum hacker telah menambahkan Operator Tol Terbesar di Indonesia PT Jasa Marga," tulis akun @FalconFeedsio dalam cuitannya.
Dalam laporan tersebut juga dijelaskan bahwa ada banyak data-data penting yang diklaim berhasil dicuri dari PT Jasa Marga.
Grup hacker yang mengaku bertanggung jawab atas adanya aksi tersebut pun nampak memaparkan kalau data yang diambil dari PT Jasa Marga ialah data karyawan, data perusahaan, hingga keuangan.
Baca Juga: Breaking News! Data PT Jasa Marga Diduga Bocor, Hacker Klaim Bobol 5 Server
Konfirmasi PT Jasa Marga
Setelah kurang lebih satu hari sejak adanya dugaan kasus kebocoran data PT Jasa Marga, Nextren pun telah mendapatkan tanggapan dari salah satu perwakilan perusahaan.
Melalui pesan WhatsApp, Corporate Communcation & Community Development Group Head PT Jasa Marga, Lisye Octavina mengonfirmasi mengenai kabar dugaan kebocoran data PT Jasa Marga.
Lisye menerangkan bahwa kebocoran data PT Jasa Marga yang dimaksud menyangkut pada anak perusahaannya yakni PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO).
Baca Juga: Pakar Komentari Kebocoran Data IndiHome: Telkom Mohon Jujur Saja
"Menanggapi dugaan kebocoran sejumlah data anak usaha Jasa Marga di bidang pengoperasian jalan tol, PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO)," ungkapnya.
Lebih lanjut, Lisye juga menuturkan bahwa data-data tersebut ialah data internal administrasi yang terdapat pada aplikasi PT JMTO.
Dan PT Jasa Marga turut menegaskan kalau kebocoran data yang terjadi tidak berkaitan dengan data pelanggan.
"Dipastikan tidak berkaitan dengan data pelanggan," lugas Lisye.
Solusi Dari PT Jasa Marga Terhadap Kebocoran Data PT JMTO
Dengan adanya kasus dugaan kebocoran data PT Jasa Marga itu, pihak perusahaan mengaku telah menonaktifkan server PT JMTO yang terdampak serangan.
Baca Juga: Insiden Data IndiHome Bocor, Telkom: Rakyat Perlu Diedukasi Lagi
PT JMTO juga dikatakan sedang melakukanrecovery data dan memindahkan sistem ke server yang lebih aman.
Dan pihak perusahaan turut mengklaim sudah menutup celah kerentanan keamanan aplikasi, serta bekerja sama dengan pihak yang kompeten dalam melakukan asesmencyber security dalam sistem di PT JMTO.
"Jasa Marga akan terus mengevaluasi serta terus meningkatkan sistem keamanan siber Jasa Marga Group, tidak hanya untuk internal namun juga kepada stakeholder eksternal," pungkas Lisye.
Data PT JMTO dibobol Grup Hacker
Penelusuran Nextren di situs breached.io, Rabu (24/8) kemarin, melihat adanya penjualan data PT Jasa Marga yang sudah ditawarkan oleh seorang hacker dengan akun Desorden.
Baca Juga: Badan Intelijen Negara Bantah Kebocoran Data Base, Ini Penjelasannya
Baca Juga: UPI Diduga Jadi Korban Pencurian Data, 4 Ribu Slip Gaji dan Foto Dijual Hacker
"Ini Desorden Group," tulis akun tersebut dalam kalimat pembuka.
"Kami bertanggung jawab atas peretasan dan pelanggaran data PT JASAMARGA TOLLROAD OPERATOR (https://www.jmto.co.id)," ungkapnya.
Kelompok hacker itu pun menyebut kalau dari data tersebut diketahui jumlah laba bersih yang didapatkan oleh PT Jasa Marga dengan total Rp 1,62 triliun pada tahun 2021.
(*)