Bahkan hacker tersebut turut menyatakan bahwa data-data dari BIN yang diambilnya itu berdasarkan kegiatan sejak tahun 2020.
"Diambil tahun 2020 dari Deputi Intelijen Luar Negeri," tulis akun Strovian, jika diterjemahkan.
Laporan netizen di Twitter yang menduga adanya kebocoran data base BIN, Minggu (21/8).
Komentar Netizen di Twitter
Pantauan Nextren pada hari Minggu (21/8) sore, mencatat bahwa tweet dari akun @v**ya**in***n sudah direspon lebih dari 400 komentar netizen.
Kabar terkait dugaan data base BIN berhasil dibobol dan dijual itu pun telah diretweet sebanyak 4 ribuan kali.
Lalu dari ratusan komentar yang ada, mayoritas netizen mempertanyakan mengenai perlindungan data yang dilakukan oleh BIN.
"Yang kerja buat jaga hal ginian pada kemana ya," tulis salah satu netizen.
- Baca Juga: Jaringan Internet Satelit Starlink Bisa Dibobol dengan Alat 300 Ribuan, Ini Komponen Rakitannya
- Baca Juga: Ukraina Kunjungi Hacker 'Black Hat' di AS, Rencanakan Taktik Baru Lawan Rusia?
"Gila, datanya institusi yang harusnya aman malah kecolongan dan dijual. Kebayang kalo rahasia anggota dan aktivitasnya diketahui lawan," tutur netizen di Twitter.
Adanya dugaan data base BIN dibobol dan dijual ini pun belum mendapat konfirmasi dari pihak terkait.
(*)