Nah, saat kita membuka in-app browser tersebut, pihak pengembang dapat melacak aktifitas kita.
Baca Juga: ByteDance Daftarkan Paten TikTok Music, Pesaing Baru Spotify dan Apple Music?
Bantahan TikTok
Dalam sebuah pernyataan yang dibagikan oleh Forbes, juru bicara TikTok mengaku memang menggunakan kode JavaScript in-app browser yang diungkap oleh Felix Krause.
Namun, itu hanya digunakkan untuk kepentingan pemecahan masalah ataudebugging.
TikTok juga mengungkapkan bawa kode JavaScript tersebut juga dimanfaatkan untuk pemantauan kinerja guna memastikan "pengalaman pengguna yang optimal".
Seperti platform lain, kami menggunakan in-app browser untuk memberikan pengalaan pengguna yang optimal, tetapi kode Javascript yang dimaksud hanya digunakan untuk debugging dan pemantauan performa, seperti memeriksa seberapa cepat halaman dimuat atau apakan halaman itu bermasalah," ujar Juru Bicara TikTok sebagaimana dikutip dari Forbes.
Baca Juga: TikTok Digugat! Dua Gadis Meninggal Akibat Blackout Challenge
Tak hanya TikTok, Instagram dan Facebook juga dilaporkan dapat melakukan pelacakan interaksi pengguna via in-app browser.
Instagram dan Facebook menyuntikan kode JavaScript pelacakan bernama "Meta Pixel" ke smua tautan dan situs web yang ditampilkan in-app browser Instagram dan Facebook.
Dengan kode tersebut, Meta memiliki kebebasan untuk melacak interaksi pengguna tanpa persetujuan eksplisit mereka.
"Ini memungkinkan Instagram untuk memantau semua yang terjadi di situs web eksternal tanpa persetujuan dari pengguna atau penyedia situs web," tulis Felix Krause dalam laporannya sebagaimana dikutip dari9to5mac.