Nextren.com -Perang Rusia dan Ukraina telah berlangsung hampir 6 bulan.
Saat ini, situasi perang Rusia dan Ukraina telah jauh berubah dibandingkan awal invasi yakni pada bulan Februari hingga April lalu.
Analisis dari mantan jenderal AS Mark Hertling menyebutkan bahwa Rusia kini dalam kondisi bertahan menahan gempuran pasukan Ukraina.
Baca Juga: 3 Jet Tempur Rusia Angkut Rudal Hipersonik 'Kinzhal' ke Jantung Eropa, Siaga Perang!
Mark Hertling mengklaim bahwa Rusia gagal mencapai tujuan utamanya di Ukraina.
Kegagalan tersebut membuat Rusia harus bertahan di lebih banyak tempat melawan gempuran pasukan Ukraina.
"Tujuan awal Rusia berada di luar kemampuan mereka. Mengurangi tujuan tidak akan membantu mereka," tulis Mark Hertling dalam sebuah tweet yang diterbitkan 21 Agustus lalu.
"Sekarang, Rusia bertahan di lebih banyak tempat melawan ancaman Ukraina konvensional yang berkembang dan perang gerilya yang diperluas," sambungnya.
Mantan Jenderal Angkatan Darat AS tersebut juga menungkapkan situasi militer Ukraina yang memiliki keunggulan dalam menyerang.
Baca Juga: Rusia Siap Tutup PLTN Terbesar di Eropa, Bencana Radiasi Nuklir di Depan Mata!
Ia menyebutkan bahwa militer Ukraina memiliki mobilitas yang tinggi dan dapat memilih daerah mana yang ingin mereka hancurkan.
"Ukraina telah beralih ke posisi menyerang dan dapat memilih di mana mereka ingin menyerang, sedangkan Rusia sekarang bertahan," pungkasnya.
Mark Hertling juga menganilisis bahwa kemampuan militer Ukraina semakin bertumbuh sejalan dengan perang yang semakin lama.
Militer Ukraina disebut bisa beradaptasi dengan mode pertempuran yang beragam baik itu defensif maupun ofensif.
"Jangan salah paham, Ukraina bisa melakukan operasi defensif, serangan balik, serangan cepat, dan CAO skala kecil," tulisnya.
"Mereka belum mampu melakukan CAO skala besar di area yang luas, tapi mereka beradaptasi, berlatih dengan sekutu, menggabungkan peralatan baru, dan melakukannya dengan sangat cepat," sambungnya.
Pensiunan jenderal itu menambahkan baha Ukraina mengetahui sesuatu yang tidak diketahui Rusia.
"Ukraina pahak bahwa kemenangan perang tak dapat diperoleh dari artileri atau serangan udara saja. Itu dapat mempengaruhi hasil, tetapi kekuatan tidak bisa mendapatkan kembali tanah dengan api saja. Anda harus melakukannya dengan manuver kekuatan di CAO," tulisnya.
Baca Juga: Putin Dituduh Sadar Kesalahannya Serang Ukraina, 6 Bulan Lagi Bakal Kesulitan Parah
Beberapa klaim dari Mark Hertling ini berlawanan dengan kondisi perang versi Rusia.
Rusia mengaku mereka telah memiliki kekuasaan penuh di Ukraina Timur dan Ukraina Selatan dan sedang mempertahankannya dari pasukan Ukraina.
(*)