Nextren.com -Meski telah merdeka sejak 17 Agustus 1945, perjuangan kemerdekaan Indonesia masih terus berlanjut hingga tahun 1949.
Perjuangan kemerdekaan Indonesia pasca 1945 berfokus untuk menghalau ambisi Belanda melakukan penjajahan kembali di Indonesia.
Perjuangan kemerdekaan Indonesia berupaya menggagalkan inisiasi Agresi Militer Belanda yang bertujuan untuk memasukan kembali Indonesia sebagai salah satu wilayah kerajaan Belanda.
Baca Juga: Promo Semua Produk XL Axiata Sambut HUT RI ke-77, Prabayar dan Pascabayar
Perjuangan kemerdekaan Indonesia melawan Agresi Militer Belanda dibantu oleh banyak negara di dunia, termasuk Amerika Serikat (AS) yang saat itu menjadi negara super-power pemenang Perang Dunia 2.
AS memegang peranan vital dalam konflik Indonesia-Belanda pasca proklamasi.
Dilansir dari buku Sejarah Indonesia Modern 1200-2004 (2005) karya M.C Ricklefs, AS menjadi anggota dari Komite Jasa-Jasa Baik bersama Australia dan Belgia.
Komite Jasa-Jasa Baik atau Komisi Tiga Negara ini bertujuan membantu perundingan Belanda dan Indonesia dalam mencapai gencatan senjata.
KTN menggelar perundingan Renville pada 8 Desember 1947 hingga 17 Januari 1948 untuk menyelesaikan perselisihan Indonesia-Belanda pasca perjanjian Linggarjati.
Perundingan Renville menggunakan geladak kapal perang USS Renville milik AS yang berlabuh di Jakarta.
Baca Juga: Inilah Negara yang Pertama Mengakui dan Mendukung Kemerdekaan Indonesia dari Belanda
Dukungan AS dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia semakin meningkat pasca Belanda melancarkan agresi militer kedua pada Desember 1948.