Nextren.com - Drama Elon Musk vs Twitter terus berlanjut setelah orang terkaya di dunia ini memutuskan pembatalan pembelian Twitter.
Akhir pekan ini, Elon Musk menantang CEO Twitter Parag Agrawal untuk debat terbuka terkait akun bot dan palsu (fake) di platform Twitter.
Elon Musk menantang debat terbuka dengan CEO Twitter karena mereka memiliki data yang berbeda terkait persentase akun bot dan fake di platform Twitter.
Twitter mengklaim bahwa pengguna harian akun bot dan akun palsu Twitter hanya sebesar 5% dari total jumlah pengguna.
Di lain sisi, Elon Musk mengklaim bahwa Twitter memiliki total pengguna harian bot dan fake lebih dari 10%.
Elon Musk dan timnya dalam dokumen hukum enyebutkan bahwa 10% dari total pengguna aktif harian Twitter yang melihat iklan adalah akun palsu.
Baca Juga: Elon Musk Gugat Balik Twitter Setelah Batalkan Pembelian, Detail Tuntutan Masih Rahasia
Gugatan Twitter dan Elon Musk
Tantangan debat publik terkait akun bot Twitter ini membuat konflik Twitter vs Elon Musk makin panas.
Sebelumnya, Elon Musk tercatat menggugat Twitter dengan tuduhan bahwa Twitter melanggar perjanjian karena keliru mengartikan jumlah akun spam di platformnya.
"Selama hampir 2 bulan, Musk telah meminta data dan informasi yang diperlukan untuk membuat penilaian independen terhadap prevalensi akun palsu atau spam di platform Twitter," ujar kuasa hukum Elon Musk.