"Namun, Twitter gagal untuk memberikan informasi ini," sambungnya.
Pasca kegagalan Twitter memberikan data akun spam dan bot, Elon Musk memutuskan untuk membatalkan akuisisi.
Keputusan sepihak Elon Musk menimbulkan kecaman dari ketua dewan Twitter, Bret Taylor.
Beberapa hari setelah pembatalan pembelian, Twitter melayangkan tuntutan pertanggungjawaban atas pengingkaran perjanjian akuisisi.
"Twitter elakukan tindakan ini untuk mencegah Musk dari pelanggaran lebih lanjut, untuk memaksa Musk memenuhi kewajiban hukumnya, dan untuk memaksa penyelesaian merger setelah memenuhi beberapa kondisi yang belu terselesaikan," ujar Twitter dalam gugatannya.
Baca Juga: Duh! Hacker Jual 5,4 Juta Data Pengguna Twitter di Forum Deep Web
Elon Musk dan Bot Twitter
Elon Musk telah mempermasalahkan keberadaan akun bot, akun fake, dan akun spam Twitter sejak pertengahan bulan Mei 2022.
Saat itu, Elon Musk memutuskan penundaan pembelian Twitter hingga ia mendapat data valid terkait jumlah akun bot Twitter.
Keputusan Elon Musk untuk menunda pembelian Twitter dipertanyakan oleh banyak pihak.
Banyak pihak yang mempertanyakan kenapa Elon Musk mempermasalahkan akun palsu dan spammer padahal ia telah berkomitmen untuk membasminya jika pembelian Twitter berhasil.
Elon Musk sendiri mengatakan pada awal bulan April mengatakan bahwa ia akan membuat platform Twitter lebih baik dari sebelumnya dengan membasmi akun bot dan spammer serta mengotentikasi bahwa semua pengguna Twitter adalah manusia asli.