Nextren.com -Strategi perang Rusia kembali berubah untuk beradaptasi dengan situasi medan perang yang dinamis.
Baru-baru ini, strategi perang Rusia berubah dari ofensif (menyerang) menjadi defensif (bertahan).
Perubahan strategi perang Rusia ini disebabkan oleh serangan balasan Ukraina berskala besar yang ingin merebut kembali kota Kherson.
Dilansir dari TRT World, Penasihat Presiden Ukraina Oleksiy Areovych mengatakan bahwa Rusia telah memposisikan kembali pasukannya ke 3 wilayah di Ukraina Selatan.
Adapun 3 wilayah tersebut meliputi Melitopol, Zaorizhzhia, dan Kherson.
Penempatan pasukan dalam skala besar ini diharapkan dapat mebendung serangan balasan Ukraina yang cukup brutal karena mendapat bantuan senjata dari Barat.
Baca Juga: Strategi Perang Rusia Makin Ngeri, Terjunkan Pasukan Besar-besaran di Ukraina Selatan
Pada hari Kamis (28/7), Ukraina mengatakan bahwa pesawatnya telah menyerang 5 benteng pertahanan Rusia di kota Kherson dan kota satelitnya di Ukraina Selatan.
Dilansir dari Reuters, Intelijen militer Inggris yang membantu Ukraina mengungkapkan bahwa pasukan Ukraina juga telah membangun jembatan di bagian selatan sungai di perbatasan Kherson.
Ukraina mengklaim pasukannya di garis depan telah merebut kembali beberapa pemukiman kecil di utara wilayah Kherson.
Ukriana terus berupaya untuk memberikan tekanan kepada Rusia dengan melancarkan serangan balasan bertubi-tubi.
Harapannya, serangan balasan tersebut mampu membuat pasukan Rusia melemah dan kemudian keluar dari wilaya Kherson.