Nextren.com -Baru-baru ini, Jenderal AS Mark Milley memperingatkan Indonesia terkait ancaman militer China di kawasan Indo-Pasifik.
Peringatan Jenderal AS terkait ancaman militer China ini disampaikan secara langsung kepada Panglima TNI Andika Prakasa.
Mark Milley mengungkapkan bahwa ancaman militer China di kawasan Indo-Pasifik meningkat signifikan dalam 5 tahun terakhir.
Ancaman militer Chinabelakangan disebut lebih agresif dan berbahaya dibanding sebelum tahun 2017.
Baca Juga: Jenderal Tertinggi AS Peringatkan Indonesia Tentang Ancaman Militer China di Indo-Pasifik
Hari Minggu (24/7) kemarin, Jenderal AS Mark Milley bertemu dengan Panglima TNI Andika Prakasa di Markas Besar TNI, Jakarta Timur.
Mark Milley menuturkan kepada Andika Prakasa bahwa jumlah penyadapan oleh pesawat dan kapal China di kawasan Pasifik telah meningkat signifikan dalam 5 tahun terakhir.
"Pesannya adalah militer China, di udara dan di laut, telah menjadi jauh lebih agresif dan terasa lebih agresif di wilayah tertentu ini," ujar Mark Milley seperti dikutip dari AP.
PeringatanMark Milley tentang agresifitas China ditanggapi dengan respon cukup positif oleh Panlima TNI Andika Prakasa.
Jenderal Andika mengamini pernyataan Mark Milley yang mempermasalahkan agresifitas China di kawasan Indo-Pasifik.
Andika menyebutkan bahwa militer China "sedikit lebih agresif" terkait perselisihan teritorial dengan Indonesia.
Perselisihan yang dimaksud oleh Andika adalah sengketa wilayah antara Indonesia dan China di Laut China Selatan.
Beijing mengklaim seluruh Laut China Selatan, termasuk perairan Natuna, melalui konsep 9 garis putus-putus, .
Padahal, Kepulauan Natuna sendiri masuk sebagai salah satu wilayah NKRI sejak 18 Mei 1956.
Klaim China atas perairan Natuna artinya melanggar kedaulatan wilayah NKRI dan menyebabkan konflik teritorial berkepanjangan antara Indonesia dan China.
Baca Juga: Kepala CIA Bocorkan Rencana China Invasi Taiwan, Bakal Cepat dan Mematikan!
PeringatanMark Milley terhadap agresifitas China merupakansalah satu upaya AS untuk menjalin kedekatan dengan negara-negara kawasan Indo-Pasifik.
AS nampak ingin tetap memiliki pengaruh yang kuat dan datang sebagai kekuatan penyeimbang China di kawasan Indo-Pasifik.
Kunjungan Mark Milley ke Indonesia juga menandai kunjungan pertama ketua gabungan AS sejak Laksamana Mike Mullen pada 2008.
Misi Mark Milley datang ke Indonesia merupakan bagian dari kampanye untuk melawan China.
AS diketahui telah membangun jaringan aliansi yang lebih kuat di "halaman belakang" China untuk melawan pengaruh China yang kian membesar.
AS menganggap China sebagai ancaman terus menerus dan tantangan keamanan jangka panjang utama.
(*)