Follow Us

Startup Studio Indonesia Tutup Batch 4 di Acara Puncak Milestone Day dengan 15 Startup Pilihan

Wahyu Subyanto - Sabtu, 09 Juli 2022 | 11:28
Milestone Day di acara penutupan batch 4 Startup Studio
Startup Studio

Milestone Day di acara penutupan batch 4 Startup Studio

Nextren.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI akhirnya menggelar acara puncak Milestone Day (8/7), sebagai bagian akhir dari serangkaian program inkubasi Startup Studio Indonesia (SSI) Batch 4. Setelah menjalani lima bulan pelatihan, 15 belas startup terpilih dari ribuan pendaftar bisa mempresentasikan bisnis dan pencapaiannya selama mengikuti program SSI, di hadapan para pemangku kepentingan, seperti lembaga pemerintah dan venture capital.Startup Studio Indonesia merupakan program persembahan Kominfo untuk mendampingi dan membina para startup tahap awal (early-stage) selama 15 minggu.Tujuannya agar bisa menemukan product-market fit (PMF). Product-market fit adalah fase umum saat startup berupaya mempersolid tawaran produk digitalnya, agar dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Sejauh ini, SSI telah menuntaskan total 4 batch pelatihan, dengan total 65 alumni startup berprestasi.

Baca Juga: Startup Kesehatan AlteaCare Klaim Data Medis dan Data Pribadi Pengguna TerlindungiSebagai catatan, total pendanaan yang tersalur ke startup alumni SSI Batch 1-3 hingga Mei 2022 mencapai Rp332,1 miliar. Dari setiap batch sebelumnya, 30-40% alumni telah mendapatkan pendanaan tahap awal."Banyak yang berpendapat bahwa iklim ekonomi saat ini kurang menguntungkan bagi startup. Namun, kami ingin menanamkan mindset pada para founder untuk terus menjaga visi jangka panjang,” ungkap Koordinator Startup Digital, Sonny Hendra Sudaryana.Saat ini menjadi saat yang baik untuk merefleksikan pengembangan model bisnis dan mengerahkan sumber daya perusahaan dalam merancang inovasi produk berkelanjutan dan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Kominfo berberkomitmen mendukung startup yang ingin menyelesaikan tantangan riil dalam masyarakat, yaitu dengan penentuan regulasi yang tepat, pelatihan talenta digital, pembentukan komunitas, serta pemberian akses terhadap jaringan ahli startup melalui program SSI ini.Setelah program Startup Studio Indonesia Batch 4 selesai, Kominfo masih akan terus memantau kemajuan dari masing-masing peserta melalui Program Alumni. Caranya startup akan melakukan sesi coaching tambahan dan pertemuan rutin setiap bulan selama satu tahun dengan tim SSI. Kurikulum yang dirancang pun berdasarkan kebutuhan unik startup setiap batch, agar alumni bisa mendapatkan solusi yang tepat sasaran. Beberapa alumni SSI pun telah menjalin kerjasama yang baik dengan pemerintah. Salah satunya adalah alumni SSI Batch 1, Rakamin Academy, yang kini bergabung menjadi salah satu penyedia kelas binaan pada kegiatan Digital Talent Scholarship (DTS) yang diadakan Kominfo.

Baca Juga: Kabar Baik Shopee Indonesia di Tengah Tren PHK Massal, 20 Ribu Karyawan Aman Malah Mau NambahLalu, Kendali, salah satu partisipan SSI Batch 4, juga telah berkolaborasi dengan Kominfo dan Kemenparekraf sejak tahun 2022 untuk melakukan digitalisasi proses administrasi. Startup-startup SSI Batch 4 yang kini resmi menjadi alumni adalah:

  1. Transporta (platform logistik untuk perusahaan trucking)
  2. Wilov (aplikasi kesehatan wanita holistik)
  3. MUFIT (aplikasi pendukung gaya hidup sehat)
  4. Envio (platform logistik B2B dan rantai pasok)
  5. Allure (aplikasi berbasis kecerdasan buatan yang memberikan rekomendasi produk kesehatan dan kecantikan berdasarkan profil pengguna)
  6. Ternaknesia (ekosistem digital bagi peternakan)
  7. OkeGarden (platform all-in-one untuk berkebun dan penataan taman)
  8. Paygua (solusi pembayaran untuk pelaku bisnis online/offline)
  9. Kendali (digitalisasi layanan publik)
  10. Surplus (marketplace makanan untuk mengurangi food waste)
  11. Friendchised (marketplace franchise di Indonesia)
  12. Seryu (aplikasi logistik untuk pengiriman kargo)
  13. Universitas123 (platform edutech untuk perkuliahan)
  14. Kibble (aplikasi khusus kebutuhan hewan peliharaan)
  15. Aksel (platform persiapan karir dan pencarian pekerjaan)
Startup Perlu Prioritaskan Model BisnisDengan kondisi pasar yang terpengaruh oleh ekonomi makro global, yaitu inflasi tinggi di Amerika Serikat dan konflik Ukraina-Rusia di Eropa, berbagai perusahaan di Indonesia mengalami ketidakpastian rencana bisnis. Tidak hanya startup, perusahaan-perusahaan besar pun turut merasakan perubahan iklim ekonomi ini.

Baca Juga: Inilah 4 Tips Mencapai Product-Market Fit Bagi Startup B2B dan B2C dari Coach Startup Studio Indonesia

Bahkan di Amerika Serikat, indeks saham Dow Jones yang terdiri dari 30 perusahaan blue-chip pun telah mengalami penurunan sebesar 15% year-to-date (YTD). “Menanggapi kondisi pasar saat ini, saya melihat ada 2 faktor yang menjadi penyebabnya. Pertama, apabila kita mempertimbangkan faktor eksternal, ekonomi dunia sedang mengantisipasi resesi yang disebabkan oleh kenaikan suku bunga, inflasi tinggi, dan Perang Russia - Ukraina. Hal-hal yang saya sebutkan sebelumnya menyebabkan disrupsi pada rantai pasokan secara global, regulasi startup di Cina yang diperketat, serta penjualan besar-besaran saham teknologi di Amerika Serikat. Pada gilirannya, investor growth-stage jauh lebih berhati-hati dalam berinvestasi dengan valuasi tinggi. Kemudian terdapat pula faktor internal dari para startup itu sendiri, yakni selama dua tahun terakhir, akibat pandemi COVID-19, sejumlah startup teknologi terlalu percaya diri dan kurang bijaksana dalam mengatur pengeluaran. Asumsi sejumlah startup bahwa akselerasi digital akan berlangsung secara terus menerus kurang tepat. "Secara singkat, terdapat kesenjangan antara ekspektasi dan realita yang terjadi di beberapa startup.” jelas Italo Gani selaku Venture Partner, East Ventures.Benedicto Haryono, CEO dan Co-Founder dari KoinWorks yang sekaligus merupakan Coach di SSI Batch 4 berpendapat bahwa “Di masa-masa menantang ini, para founder tahap awal justru harus berfokus pada produk inti yang telah menghasilkan traction atau bahkan profit. Usahakan untuk mempertahankan laju pertumbuhan dengan runway selama 12-18 bulan ke depan, salah satunya dengan menggunakan jalur akuisisi pasar yang lebih terjangkau.

Baca Juga: NTT Jakarta 3 Data Center Resmi Hadir, Dukung Melonjaknya Startup dan Digitalisasi

"Kami di Koinworks pun menerapkan strategi yang sama, yakni mengembangkan solusi inti yang sudah berkembang dan berpotensi profit, serta mengurangi inisiatif atau eksperimen baru untuk sementara,” ujar Benedicto. “Untuk SSI Batch ke-5, kami tentunya akan menargetkan lebih banyak peserta dan kualitas yang lebih baik lagi. Ini karena kami melihat semakin banyak startup inovatif dengan potensi tinggi yang bermunculan dari berbagai daerah dengan inovasi di berbagai bidang, terutama sektor pemerintah/government dan pelayanan publik. Sonny menambahkan, bahwa menjalani tahap awal perintisan startup tentu akan menjadi tantangan tersendiri bagi mereka. Di sinilah Kominfo berkomitmen untuk mendampingi dan memberdayakan startup dalam perjalanan mereka mencapai product-market fit (PMF).

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest