Follow Us

facebookyoutube_channeltwitter

Rusia Hancurkan Jembatan di Ukraina Timur, Sipil dan Militer Tak Bisa Kabur dari Pertempuran!

Gama Prabowo - Senin, 13 Juni 2022 | 11:07
Ilustrasi jembatan hancur di Ukraina
Fransesca Ebel

Ilustrasi jembatan hancur di Ukraina

Ia membagikan cerita tentang foto seorang anak berusia 12 tahun yang terluka dalam serangan Rusia akan menjadi "wajah abadi" bagi negara tersebut.

Artinya, Rusia akan dicitrakan sebagai negara penjajah yang rela menyerang warga sipil untuk memenuhi tujuannya.

"Fakta-fakta ini akan menggarisbawahi cara Rusia dilihat oleh dunia, bukan Peter the Great, bukan Leo Tolstoy, tapi anak terluka dan terbunuh dalam invasi Rusia" ujarnya.

Baca Juga: Situs Kementerian Diretas, Rusia Ancam Bakal Serang AS dan Negara Barat!

Pasukan Rusia berhasil menguasi sebagian besar kota Sievierodonetsk, namun militer Ukraina masih menguasai kawasan industri dan pabrik kimia Azot.

Kawasan tersebut sekaligus menjadi tempat bagi ratusan warga sipil untuk berlindung.

"Sekitar 500 warga sipil tetap berada di pabrik Azot, Sievierodonets, 40 di antaranyaadalah anak-anak. Terkadan militer berhasil mengevakuasi sesorang," ujar gubernur Luhansk Serhiy Gaidai.

Namun evakuasi tersebut kini tak memungkinkan untuk dilakukan karena Rusia telah menghancurkan sebuah jembatan di atas Sungai Donetsk Siverskyi yang menghubungkan Sievierodonetsk dengan kota kembarnya Lysychansk.

Baca Juga: Pasukan NATO Merapat ke Perbatasan Ukraina, Rusia Siap Kerahkan MIliternya!

Selain memotong jalur evakuasi, penghancuran jembatan di Sievierodonetsk bertujuan untuk menghalau bantuan senjata yang ditujukan untuk militer Ukraina.

Rusianampaklelah dengan perang panjang di Ukraina Timur yang disebabkan oleh pasokan senjata militer Ukraina yang terus ada dan bertambah.

Jika ingin memenangkan pertempuran di Ukraina Timur, Rusia jelas harus menghalau bantuan persenjataan militer dari Barat.

Halaman Selanjutnya

(*)

Editor : Nextren





PROMOTED CONTENT

Latest

x