Follow Us

facebookyoutube_channeltwitter

Awalnya Gagah Tolak Damai dengan Rusia, Presiden Ukraina Mulai Ketakutan dan Ingin Perang Berakhir

Wahyu Subyanto - Minggu, 22 Mei 2022 | 18:54
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky
Planet Pix via ZUMA Press Wire

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky

Nextren.com - Serangan Rusia ke Ukraina memang tak secepat yang dibayangkan, karena Ukraina mendapat banyak bantuan senjata dari AS dan negara-negara NATO.

Kita semua tentu masih ingat, di awal-awal invasi Rusia ke negara itu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dengan gagah menolak kata damai dan bersikeras untuk terus berperang

Namun kini kini dia melunak, dan dalam wawancara dengan televisi lokal, Volodymyr Zelensky dengan muka letih mengatakan, bahwa kecamuk perang di Ukraina akan terus berlanjut jika tidak dihentikan dengan jalan diplomasi.

Dilansir dari Reuters pada Sabtu (21/5/2022) Volodymyr Zelensky dengan tegas menyebutkan, jika perang terus berlanjut maka darah akan terserak di mana-mana dan pertempuran akan terus terjadi.

Pernyataan Volodymyr Zelensky itu seiring dengan menyerahkan dirinya ribuan tentara Ukraina yang bersembunyi di Mariupol kepada tentara Rusia.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tolak Permintaan Presiden Ukraina untuk Kirim Bantuan Senjata, ini Alasannya!

"Akhir dari ini akan melalui diplomasi," tegas Zelensky.

Ia menyebutkan, pada satu titik, Ukraina dan Rusia pasti akan berbicara satu meja guna mencari solusi damai

"Dalam format apa, saya tidak tahu, dengan perantara, tanpa mereka, dalam kelompok yang lebih luas, pada level presiden," sebut Zelensky dalam pernyataannya.

"Ada hal-hal yang hanya bisa dicapai di meja perundingan," ujarnya, sembari menyatakan bahwa Ukraina

ingin semuanya kembali seperti sebelumnya tapi Rusia tidak menginginkan itu.

Lebih lanjut, Zelensky juga menekankan bahwa hasil perundingan nanti haruslah 'adil' untuk Ukraina.

Baca Juga: Ukraina Minta NATO & AS Kirim Rudal S-300, Bisa Serang 12 Jet Tempur Sekaligus

Pada Selasa (17/5/2022) lalu, juru runding Ukraina Mykhaylo Podolyak menyebutkan, pembicaraan damai dengan Rusia mandeg.

Menanggapi itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menuduh sebenarnya otoritas Ukraina yang tidak memiliki niat baik untuk menyelesaikan perang dengan cara diplomasi.

"Pembicaraan memang tidak bergerak maju dan kami mencatat kurangnya keinginan para perunding Ukraina untuk melanjutkan proses ini," sebut Peskov.

Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul Presiden Ukraina Mulai Ketakutan, Berharap Perang Berakhir dengan DiplomasiPenulis: Guruh Budi Wibowo

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x