Nextren.com -SpaceX terus melakukanperluasan wilayah jangkauan layanan internet satelit Starlink.
13 Mei lalu, akun Twitter resmi SpaceX mengungkapkan bahwa layanan internet Starlink telah diperluas ke 32 negara di seluruh dunia.
"Starlink kini tersedia di 32 negara di seluruh dunia. Pengguna yang telah memesan Starlink yang berasal dari area 'tersedia' akan mendapatkan akses internet Starlink sesegera mungkin," tulis akun Twitter resmi @SpaceX.
Sayangya, pihak SpaceX tak memberikan rincian daftar 32 negara mana saja yang telah didukung layanan internet Starlink.
Namun, kita bisa melihat rincian daftar negara yang akan dan telah didukung layanan internet Starlink pada laman starlink.com/map.
Jika kita mengakses laman situs di atas, kita bisa melihat peta persebaran internet Starlink.
Negara yang berwarna biru tua (dongker) akan mendapat layanan internet Starlink dalam waktu dekat.
Sedangkan negara yang berwarna biru muda sudah bisa menikmati layanan internet Starlink.
Baca Juga: Teknisi Asal Ukraina Pamer Kecepatan Internet Starlink, Tembus 200Mbps
Indonesia sendiri masih dalam status wilayah berwarna biru dongker yang berarti pengguna Tanah Air harus menunggu untuk mendapatkan layanan internet Starlink.
Peta persebaran internet Starlink di atas juga menunjukan kapan layanan internet Starlink akan hadir di negara-negara berwarna biru dongker.
Indonesia sendiri akan mulai mendapat internet Starlink pada 2023 mendatang.
Kecepatan Internet Starlink
Layanan internet Starlink terkenal dengan kecepatan download dan upload yang sangat cepat.
Internet Starlink saat ini mampu memberikan kecepatan unduhan hingga 200Mbps.
Elon Musk sebagai CEO SpaceX mengaku bahwa perusahaannya akan terus berupaya meningkatkan layanan internet Starlink hingga mampu menembus kecepatan unduhan 300Mbps.
Selain itu, Elon Musk juga akan mempersingkat tingkatlatencyStarlink menjadi 20ms.
Baca Juga: Elon Musk Janji Naikkan Kinerja Internet Satelit Starlink ke 300Mbps!
Harga Berlangganan Internet Starlink
Layanan internet Starlink dibanderol dengan harga berlangganan USD 99 atau sekitar Rp 1,4 juta per bulan.
Dilansir dari KompasTekno, metode pembayaran yang diterima SpaceX hanya melalui kartu kredit.
Menariknya, pengguna bisa menarik kembali danya yang telah dibayarkan (refund) apabila pengguna berubah pikiran dan tak jadi berlangganan internet Starlink.
(*)