"Uni Eropa, mengingat tingkat integrasi dan ambisinya, dalam jangka pendek tidak dapat menjadi satu-satunya cara untuk menata benua Eropa," ujar Macron.
"Organisasi Eropa yang baru akan memungkinkan negara-negara demokratis Eropa yang menganut nilai-nilai inti kami untuk menemukan ruang baru untuk kerja sama di bidang politik, keamanan, energi, transportasi, investasi infrastruktur, dan pergerakan kaum muda," sambung Macron.
Baca Juga: Rusia Pamer Torpedo Nuklir 'Poseidon': Bisa Picu Tsunami 500 Meter Hingga Radiasi Mematikan
Visi Macron terhadap komunitas Eropa baru mendapat sambutan kurang menyenangkan dari Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen.
"Saya pikir hari ini berbicara banyak dan itu berbicara untuk dirinya sendiri. Di satu sisi, anda melihat seorang otokrat, Vladimir Putin di Moskow dan dia menawarkan parade militer kepada rakyatnya, di sisi lain ada Eropa yang melihat perayaan demokrasi," ujar Ursula von der Leyen.
Pernyataan Ursula von der Leyen mengindikasikan bahwa komunitas Eropa yang diinginkan Macron tak dapat terwujud jika sistem pemerintahan dan ideologi saling bertolakbelakang.
(*)