Follow Us

facebookyoutube_channeltwitter

Dianggap Terus Provokasi Ukraina, Rusia Beri Peringatan Keras ke Inggris

Martinus Aditama - Rabu, 27 April 2022 | 15:30
Konvoi kendaraan perang Ukraina
Flickr/Ministry of Defense of Ukraine

Konvoi kendaraan perang Ukraina

Nextren.com -Perang Rusia vs Ukraina atau biasa disebut invasi Rusia ke Ukraina telah berkecamuk sejak 24 Februari 2022.

Sampai sekarang, perundingan damai yang telah diupayakan berbagai macam pihak masih belum menemui kata sepakat.

Ditengah perdamaian yang tengah diupayakan,hubungan Rusia dan Inggris justru dikabarkan semakin memanas.

Terlebih setelah Rusia menganggap Inggris terus melancarkan provokasi terhadap Ukraina.

Baca Juga: Demi Hentikan Bantuan Senjata ke Ukraina, Mantan Pejabat Inggris Khawatir Putin Nekat Serang Pangkalan NATO

Melansir dari Kompas.com, anggapan Rusia itu sendiri muncul setelah adanya pernyataan dariMenteri Angkatan Bersenjata Inggris, James Heappey.

Heappey berbicara kepadakepada radio BBC mengatakan bahwa sepenuhnya sah bagi Ukraina untuk memburu target di kedalaman Rusia.

Hal tersebut dirasa dapatmengganggu jalur logistik dan pasokan bagi militer Rusia.

Dirinya juga mengakui senjata yang sekarang disediakan komunitas internasional memiliki jangkauan untuk digunakan di Rusia.

Akibat dari pernyataanHeappey tersebut, Rusia lantas memberikan peringatan keras kepada Inggris. Selengkapnya dapat dibaca di halaman kedua.

Peringatan keras kepada Inggris diberikan olehKementerian Pertahanan Rusia.

Tidak hanya sekedar peringatan,Kementerian Pertahanan Rusia siap memberikan "tanggapan proporsional" apabila Inggris terus memprovokasi Ukraina.

“Kami ingin menggarisbawahi bahwa provokasi langsung London terhadap rezim Kyiv ke dalam tindakan seperti itu, jika tindakan tersebut dilakukan, akan segera mengarah pada respons proporsional kami,” kata Kementerian Pertahanan Rusia dikutip dari Kompas.com.

“Seperti yang telah kami peringatkan, Angkatan Bersenjata Rusia siap sepanjang waktu untuk meluncurkan serangan balasan dengan senjata jarak jauh berpresisi tinggi di pusat pengambilan keputusan di Kyiv,” tambah pernyataan Kementerian, dilansir dari Kompas.com (via Reuters).

Kementerian Pertahanan juga mengatakan bahwa serangan Rusia semacam tidak akan menjadi masalah untuk dilakukan jika perwakilan dari negara Barat tertentu ditempatkan di pusat pengambilan keputusan Ukraina.

Baca Juga: Petinggi Rusia Sebut Pemicu Perang Dunia 3 Bukanlah Konflik Rusia-Ukraina, Tapi...

Sementara itu, tensi panasantara Rusia dan Inggris sendiri sejatinya sudah memanssejak perang Rusia-Ukraina pecah.

Dikutip dari Russia Today (RT), Inggris menjadi salah satu negara pemasok senjata perang utama Kyiv.

Inggris telah menuangkan ribuan rudal anti-tank ke negara itu menjelang operasi militer Rusia skala besar yang dimulai pada akhir Februari.

Perdana Menteri Boris Johnson baru-baru ini mengumumkan paket persenjataan berat tambahan senilai 100 juta pound sterling (130 juta dollar AS) untuk Kyiv.

Paket tersebut terdiri dari persenjataan anti-pesawat, drone, dan berbagai kendaraan lapis baja. (*)

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x