Terseratnya nama Mark Zuckerberg dalam daftar orang yang dilarang masuk Rusia, kemungkinan karena ia adalah penguasa media sosial asal AS.
Apalagi layanan media sosial dari Meta seperti Facebook dan Instagram sudah diblokir dari negara Beruang Merah tersebut.
Dari sektor teknologi, ada pula nama CEO LinkedIn, Ryan Roslansky yang dicatutkan dalam daftar yang sama.
Tokoh lainnya yang masuk dalam daftar itu yakni Wakil Presiden AS, Kamala Harris.
Baca Juga: Ironis! Jerman dan Prancis Diam-diam Kirimkan Senjata ke Rusia Sejak Lama
Berikut adalah daftar 29 tokoh AS yang dilarang masuk Rusia:
- Kamala Devi Harris, Wakil Presiden AS
- Kathleen Holland Hicks, Wakil Menteri Pertahanan Pertama
- Christopher Watson Grady, Wakil Ketua Kepala Staf Gabungan
- John Francis Kirby, Wakil Menteri Pertahanan
- Ronald Klain, Kepala Staf White House
- Evan Maureen Ryan, Sekretaris Kabinet
- Margaret Goodlander, penasihat Sekretaris Kehakiman
- Douglas Craig Emhoff, suami Wakil Presiden AS saat ini
- Robert Kagan, ilmuwan politik
- Edward Price, Juru Bicara Departemen Luar Negeri
- Richard/Rachel Levine, Wakil Menteri Kesehatan
- Brian Thomas Moynihan, CEO Bank of America
- Mark Zuckerberg, Founder dan CEO Meta
- Kathy Warden, presiden dan CEO Northrop Grumann Corporation
- Phebe Novakovic, presiden General Dynamics
- Michael Petters, presiden Huntington Ingalls Industries
- William Brown, presiden L-3 Harris Technologies
- Wahid Nawabi, presiden Aerovironment
- Roger Krone
- Horacio Rozanski, presiden Booz Allen Hamilton
- Eilee Drake, presiden Aerojet Rocketdyne
- David Deptua, kepala lembaga penelitian Mitchell Institute of Airspace Studies
- Ryan Roslansky, CEO LinkedIn
- George Stephanopoulos, host ABC TV
- Matthew Kroenig, wakil direktur Inisiatif Strategi LSM Scowcroft
- David Ignatius (David Reynolds Ignatius), jurnalis, ahli di Wilson Center
- Edward Acevedo, mantan anggota Legislatif Illinois, pakar di Wilson Center
- Kevin Rothrock, pakar di Wilson Center, pemimpin redaksi portal media Meduza versi bahasa Inggris
- Bianna Vitalievna Golodryga, analis internasional senior di CNN
Nah, kalau menurut sobat Nextren bagaimana? Tuliskan pendapat kalian di kolom komentar ya. (*)
Baca Juga: NATO Diminta Ikuti Syarat ini Jika Ingin Perang Rusia vs Ukraina Segera Berakhir