(BACA:Xiaomi Redmi S2 Usung Dual Kamera dan Mirip dengan Gaya Oppo R11)
Laporan ini merangkum lebih dari 6,1 milyar log dan lebih dari 150 juta serangan siber, yang dirangkum pada laporan tersebut.
Laporan dari NTT Security ini memberikan wawasan baru dalam melihat lalu lintas internet secara global, terutama terhadap ancaman yang dihadapi oleh ribuan pengguna dari segala macam industri.
Riset terhadap keamanan terus dilakukan dari pusat operasi keamanan dunia (Security Operation Center/SOC) maupun ribuan analis keamanan dari berbagai macam pusat penelitian yang bertujuan untuk menganalisa jutaan serangan.
Di Asia Pasifik, sektor keuangan tetap menjadi prioritas utama serangan. Tetapi angkanya mengalami penurunan sebanyak 20% dibanding tahun lalu. Selain itu terjadi penurunan yang sangat signifikan terhadap serangan yang mengarah ke sektor manufaktur hanya menjadi 7% dari serangan tahun lalu yang mencapai 32%.
Intinya semakin canggih serangannya, maka akan semakin canggih pula proteksi atas serangan. Analisa yang dibuat akan memudahkan untuk belajar lebih banyak, sehingga selalu selangkah di depan penyerang.
Begitu juga dengan seiring jalannya perkembangan teknologi, industri maupun pemerintah juga akan terus menerapkan kebijakan baru. Hal ini tentunya akan menyulitkan organisasi untuk memperoleh keseimbangan antara keamanan operasional dan taat terhadap peraturan.
Seorang Chief Information Security Officer (CISO) yang sukses, harus terus beradaptasi terhadap perubahan ini, sembari terus belajar dan beradaptasi karena sadar betapa pentingnya keamanan di bisnis saat ini. CISO yang bagus juga sadar bahwa mereka tidak bisa memerangi ini sendirian. Salah satu dasar untuk memerangi kejahatan digital adalah dengan bersatu dan berbagi informasi karena lawan kita juga melakukan hal yang sama.
(BACA:3 Trik Membaca Pesan WhatsApp Tanpa Ketahuan dan Centang Biru)
Kunci untuk selangkah lebih maju dari pelaku kejahatan cyber adalah dengan menggunakan data intelijen dari berbagai pihak untuk mendeteksi dan mengantisipasi ancaman yang ada.
Hasil dari riset mengatakan bahwa ransomware dan serangan terhadap jaringan yang menghubungkan perangkat wireless masih terus meningkat. Sistem yang terhubung langsung ke Internet juga masih menjadi sasaran utama para penjahat cyber.