Nextren.com - Istilajh transformasi digital makin sering kita dengar di segala aktifitas.
Selain didorong oleh pandemi, transformasi digital juga terbukti membuat orang lebih efisien dan produktif.
Saat ini, keberadaan digital bukan lagi menjadi pilihan, melainkan sudah menjadi sebuah keharusan bagi semua pelaku bisnis.
Tercatat, selama pandemi berlangsung, jumlah UMKM yang beralih menjadi pelapak online melonjak dua kali lipat menjadi hampir 16 juta.
Peralihan dari toko offline menjadi toko online ini membantu pelaku UMKM untuk tetap bisa bertahan dan bahkan mengembangkan bisnisnya.
Baca Juga: AWS re/Start Berikan Pelatihan Cloud Computing Gratis, Bisa Daftar Disini!
Menurut survei Katadata Insight Center (KIC), pelaku UMKM menerima jumlah pesanan online yang signifikan, terutama dari platform marketplace.
Hasil survei terhadap 392 UMKM di sejumlah kota di Indonesia menemukan bahwa omzet terbesar berasal dari Shopee (57%), Tokopedia (28%), Lazada (6%), Bukalapak (3%), dan Blibli (2%).
Rata-rata pelaku UMKM juga merasakan dampak positif dari berbagai kemudahan yang ditawarkan oleh marketplace, seperti promo, pemasaran produk/toko, keamanan bertransaksi, dan kemudahan akses pengguna.
Melihat tren tersebut, platform teknologi edukasi Zenius pun menghadirkan program kursus pengelolaan toko online bagi para pelaku UMKM di seluruh Indonesia. Kursus ini tersedia di platform ZenPro, layanan pembelajaran dalam ekosistem Zenius, yang dapat diakses secara gratis dengan menggunakan Kartu Prakerja.
Menurut Ary Mozta, AVP Marketing Lifelong (ZenPro), dalam keterangannya kepada Nextren (19/4), menyatakan bahwa pengelolaan toko online merupakan keahlian yang penting untuk dikuasai, terutama untuk pemilik bisnis, atau mereka yang ingin bekerja sebagai spesialis e-commerce.
Tidak cukup hanya dengan mendaftar dan mengunggah produk, faktanya kita juga perlu mengetahui cara mengoptimalisasi penjualan, memanfaatkan fitur-fitur e-commerce, menganalisa data penjualan, hingga memasang iklan dengan efektif.