Follow Us

facebookyoutube_channeltwitter

Khawatir dengan Bantuan Senjata AS untuk Ukraina, Rusia Ajukan Protes Resmi

Martinus Aditama - Senin, 18 April 2022 | 11:00
Meriam Howitzer 155mm menjadi salah satu senjata perang yang dikirimkan AS ke Ukraina
Wikimedia Commons

Meriam Howitzer 155mm menjadi salah satu senjata perang yang dikirimkan AS ke Ukraina

Nextren.com -Perang Rusia vs Ukraina telah berkecamuk sejak 24 Februari 2022.

Dalam perkembangannya terdapat sejumlah pihak eksternal yang kemudian terlibat,khususnya dalam memberikan bantuan untuk Ukraina.

Keterlibatan pihak-pihak di luar Ukraina dan Rusia sendiri bisa dalam berbagai macam bentuk.

Salah satunya yang akan segera dilakukan oleh Pemerintah Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: AS Mulai Terlibat Perang Lebih Dalam, Siap Kirim Bantuan Persenjataan ke Ukraina Senilai 11 Triliun

Baru-baru ini, Presiden AS Joe Biden mengumumkanpemberian bantuan untuk Ukraina dalam bentuk suplai persenjataan.

Melansir dariDefenseNews, sejumlah senjata perang dan kendaraan perang bernilai total USD 800 juta atau sekitar Rp 11 triliun dilaporkan sedang dikirimkan ke Ukraina.

Beberapadiantaranya termasuk 11 helikopter Mi-17, 18 Meriam Howitzer 155mm dan 300droneSwitchblade.

Namun ditengah proses pengiriman yang sedang berlangsung, Rusia dikabarkan telah mengajukan protes resmi.

Melansir dari KompasTV,Rusia melakukan protes resmi keAS atas pengiriman senjata ke Ukraina yang tengah berlangsung. Selengkapnya dapat dibaca di halaman selanjutnya.

Menurut laporan, pemerintahan Presiden Vladimir Putin telah mengirimkancatatan diplomatik yang ditujukan untuk Departemen Luar Negeri AS.

Pada surat tersebut, Rusia memperingatkan konsekuensi tak terduga jika bantuan untuk Ukraina berupa dukungan persenjataan terus dilakukan.

Hal itu diungkapkan oleh dua pejabat AS dan sumber lainnya yang mengetahui mengenai dokumen itu, Jumat (15/4/2022).

Sumber yang familiar dengan catatan diplomatik Rusia sendiri mengatakan bahwa protes Moskow terhadap pengiriman itu memang sudah diperkirakan.

Sumber itu meyakini, catatan diplomatik tersebut bisa menjadi sinyal dari agresivitas Rusia melawan AS dan NATO, saat perang di Ukraina masih berlanjut.

Baca Juga: Pancing Perang Nuklir, Rusia Ancam Pakai Rudal Hipersonik dan Nuklir Jika 2 Negara Ini Gabung NATO

Lebih lanjut, seorang pejabat pemerintahan mengungkapkan Rusia juga memiliki kekhawatiran terhadap bantuan untuk Ukraina berupa sejumlah senjata perang yang dikirimkan oleh AS.

Pejabat pemerintahan Joe Biden lainnya percayaprotestersebut menunjukkan bahwa Rusia terluka.

Ia mengatakan Rusia tak akan mengirimkan pesan jika mereka merasa memiliki kekuatan di medan pertempuran. (*)

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x