Senjata nuklir sendiri menjadi isu sensitif sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari lalu.
Sejak awal invasi, Putin mengindikasikan bahwa ia bisa nekat menggunakan senjata nuklir jika ada pihak ketiga yang mengintervensi di Ukraina.
Pada akhir Februari lalu, Putin pun memanaskan situasi dengan menyiagakan pasukan deterens (nuklir) Rusia.
Akan tetapi, Peskov mengeklaim bahwa Putin atau siapa pun di Moskow tidak pernah “kepikiran untuk menggunakan senjata nuklir.”
Baca Juga: Fantastis! Jumlah Senjata Nuklir Rusia Ungguli Gabungan Anggota NATO
“Saya pikir tidak akan terjadi (pemakaian senjata nuklir). Namun, dia(Putin) cukup berani dalam mengatakan ‘jangan mengganggu, jika mengganggu, kami punya segala daya untuk mencegah itu dan menghukum siapa pun yang ingin ikut campur,’” kata Peskovseperti dikutip dari KompasTV.
“Tidak ada yang berpikir tentang menggunakan—bahkan ide untuk menggunakan senjata nuklir pun tak ada,” lanjutnya.
Peskov turut berujar, sanksi beruntun dan meluas dari negara-negara Barat dianggap Kremlin sebagai deklarasi perang ekonomitotal.
Oleh kareanya, Peskov menyebut Rusia sedang beradaptasi dengan situasi ekonomi baru ini.
Namun, ia juga menyayangkan respons “tak bersahabat” negara-negara Barat mengenai sanksi ekonomi.
“Kita memasuki fase sebuah perang total. Negara-negara Eropa Barat, Amerika Serikat, Kanada, Australia, mereka sebenarnya menggelorakan perang lawan kami di bidang perdagangan, ekonomi, menyita properti-properti kami, menyita dana kami, memblokir hubungan finansial kami. Dan kami harus beradaptasi denganrealitas baru ini,” tutur Peskov. (*)