Ancaman Rogozyn itu dilontarkan setelah Presiden AS Joe Biden mengancam akan memberikan sanksi untuk proyek luar angkasa Rusia.
"Kalian ingin menghancurkan kerja sama kita di ISS?
Kalau kalian menghalangi kerja sama dengan kami, siapa yang akan menyelamatkan ISS dari lepas orbit dan jatuh ke AS atau Eropa?" kata Rogozyn.
Baca Juga: 6 Kelemahan Robot Trading Menurut Pakar: Tidak Ada yang Sempurna
Rogozyn juga mengingatkan, bahwa sanksi ilegal akan mengakibatkan ISS yang seberat 500 ton itu jatuh ke negara-negara Barat.
"Negara-negara, khususnya yang dipimpin oleh anjing-anjing perang itu, harus memikirkan harga dari sanksi terhadap Roscosmos," katanya.
"Ancaman itu sungguh mengerikan. Pertama kali mendengarnya, saya terus menangis. Sangat mengganggu, yang kami lakukan hanya terus berdoa," kata Mary, ibu Vande Hei, yang anaknya telah berada di stasiun luar angkasa selama setahun.
Rencananya, putranya itu akan mendarat di Kazakhstan setelah berada di orbit selama 355 hari.
"Sangat memalukan, politisasi seperti ini. Sangat mengejutkan. Julie, istrinya, di Texas, sangat khawatir. Sungguh berat buat dia sekarang," tutur pensiunan guru dari Minneapolis, Minnesota itu.
Namun, harapan masih ada buat Vande Hei untuk pulang. Pengusaha Elon Musk menawarkan pesawatnya, SpaceX untuk menjemput astronot itu, bila Rusia tidak mau menjemput.
Nasa yang mengirim Vande Hei yakin astronot itu akan pulang sesuai rencana.(sas)
Kita tunggu saja, apakah yang terjadi di stasiun ruang angkasa ISS yang selama ini menjadi simbol kerjasama yang erat antara para ilmuwan AS dan Rusia.