“Untuk sementara rekrutmen TA 2022 difokuskan pada PPPK terlebih dahulu, khususnya untuk memenuhi kebutuhan pelayanan dasar kependidikan (guru) dan tenaga pelayanan kesehatan,” katanya mengutip dari TribunKupang.
Terkait dengan alasannya, Tjahjo berujar bahwa Pemerintah memang sedang berupaya melakukan transformasi digital menujuSistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
Sehingga, kata Tjahjo, perlu dikaji secara menyeluruh dampaknya kepada kebutuhan ASN di semua instansi Pemerintah.
Apalagi menurut Tjahjo, jabatan pelaksanaan akan berkurang dengan adanya transformasi digital tersebut.
Selain itu,Tjahjo juga menilai perlu peningkatan kapasitas agar pegawai yang ada mampu melakukan pekerjaan yang dibutuhkan di masa mendatang.
Kesimpulannya, CPNS 2022 tidak diadakan bukan karena peran dan fungsi PNS diganti robot, tetapi lebih kepada persiapan transformasi digital.
Namun kedepannya, bukan tidak mungkin peran PNS benar-benar akan digantikan sepenuhnya oleh robot. (*)
Baca Juga: Jam Kerja PNS, Pegawai BUMN dan Swasta Akan Dibagi Dua Shit Untuk Cegah Penularan Virus Covid-19