Unsur pertama yang dimaksud oleh Teguh adalah langka atau unik, kedua memiliki nilai tambah, dan bisa ditawarkan kepada pemegang NFT berharga tinggi, dan yang ketiga adalah unsur komunitas.
Teguh berujar, NFT yang unik dan langka atau memiliki nilai lebih (additional value) biasanya akan mendapatkan harga yang tinggi.
NFT dengan nilai lebih juga dapat ditawarkan kepada kolektor NFT berharga tinggi.
Selain dua faktor tersebut, faktor komunitas juga turut berpengaruh pada harga NFT.
"karya NFT akan sukses jika dibangun atas minat yang sama dari banyak individu, agar memiliki value" ujar Teguhseperti dikutip viaKompasTekno.
Tidak hanya itu, NFT dari seniman atau konten kreator ternama dan terus melahirkan karya baru juga dinilai dapat meningkatkan harga aset NFT.
Dalam kasus Ghozali Everday, faktor langka dan unik menjadi faktor yang membuat harga NFT-nya meningkat.
Lalu sebenarnya, apakah ada standar untuk menentukan harga NFT? Selengkapnya di halaman ketiga.
Baca Juga: Bikin Kaya Mendadak: Begini Cara Kerja, Membuat, Menjual dan Membeli NFT
Secara teknis, sistem blockchain sendiri tidak mengatur standar harga pada NFT, khususnya untuk public blockchain.
MenurutCEO DeBio Network, Pandu Satrowardoyo, transaksi NFT yang dilakukan dalam sistem ini dapat dilakukan siapa pun tanpa perlu izin (permissionless), karena konsep utamanya adalah kepemilikan (sovereignty).
Dengan begitu, pemilik NFT dapat secara bebas menentukan harga NFT yang dimiliki.