Strategi Percepatan Transformasi Digital Nasional Lewat Konsolidasi Operator

Wahyu Subyanto - Jumat, 22 Oktober 2021 | 19:58
 
BTS Operator
kompas
kompas

BTS Operator

Caranya dengan mengakuisisi perusahaan-perusahaan teknologi rintisan (start up) sembari berinvestasi di infrastruktur.

Layar belakangnya adalah pertumbuhan perusahaan teknologi secara global yang berkembang pesat dengan kapitalisasi pasar tumbuh 29% (CAGR 2009—2020) yang diakselerasi oleh dampak Covid-19, sedangkan perusahaan telekomunikasi tumbuh stagnan hanya 3%.

Melihat data tersebut, maka akan sangat menguntungkan jika perusahaan telekomunikasi mau mengubah diri menjadi perusahaan teknologi.

Berburu Startup

Menurut Sarwoto, perburuan start up menjadi tren di kalangan operator saat ini.

Meski berisiko besar, mengakuisisi start up jauh lebih murah dan diharapkan lebih menguntungkan, dibandingkan dengan mengakuisisi perusahaan teknologi kelas unicorn.

Lewat merger dan perbaikan infrastruktur, operator bisa mempunyai posisi tawar yang baik untuk dapat mengakuisisi perusahan teknologi incarannya.

Sehatnya industri telekomunikasi tidak hanya berguna bagi industri itu sendiri, karena keberlangsungan hidupnya akan memberi dampak sangat besar bagi program transformasi digital nasional.

Tanpa internet, ekonomi digital yang diharapkan meningkatkan pendapatan negara tidak akan tercapai.

Baca Juga: Inilah Pendukung Percepatan 5G di Indonesia Menurut Ericsson

Peran Pemerintah dan Masyarakat

Butuh peran pemerintah untuk mempercepat regulasi yang dibutuhkan serta peran masyarakat untuk mendorongnya, agar index digital Indonesia dapat meningkat.

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest