Di grup Ooredoo, Vikram menduduki jabatan Chief Executive Officer Ooredoo Maladewa tahun 2017 danpindah ke Myanmar setahun berselang dengan posisi yang sama.
Baca Juga: Indosat dan Tri Merger, Bagaimana Ketentuan Paket Internetnya?
Pada tahun 2019, Vikram Sinha dipindahkan ke Indonesia dandi Tanah Air, Vikram menjabat sebagaiDirektur & Chief Operating Officer Indosat Ooredoo.
Setelah mulai menjabat di Indonesia, Vikram menilai brand Indosat Ooredoo di Indonesia cukup kuat.
Walaupunpada tahun 2018, Vikram menilai ada kesalahan strategi yang membuat Indosar Ooredoo kehilangan nilainya sebanyak 25% di tahun tersebut.
Tetapi, semua itu dijawab dengan rasa optimis oleh Vikram sehingga mulai tahun 2019 hingga saat iniIndosat Ooredoo bisa dibilang semakin terdepan.
Lalu, apa yang dilakukan oleh Vikram sehingga membuatIndosat Ooredoo menjadi tumbuh makin cepat? Yuk lanjut di halaman ketiga.
Pertama-tama, Vikram Sinha membuat stategi investasihampir USD 2 miliar (lebih dari 20 triliun Rupiah) ke dalam jangkauan jaringan, terutama pada jaringan 4G.
Kedua yang tidak kalah pentinganya, Vikram mendorong Indosat Ooredoo menjadi merek paling tepercaya di pasar.
Selain itu, rasa percayanya terhadap Indosat Ooredoo juga menjadi faktor pendukung lainnya.
Baca Juga: Untung Rugi dan Kekhawatiran Merger Indosat-Tri Bagi Pelanggan
Dari periode tahun 2019-2020,Indosat Ooredoo mencatatkan pertumbuhan lebih cepat dari sisipenghasilan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA.