Follow Us

Untung Rugi dan Kekhawatiran Merger Indosat-Tri Bagi Pelanggan

None - Senin, 20 September 2021 | 19:30
ilustrasi nomor Tri (3)

ilustrasi nomor Tri (3)

Nextren.com - Bergabungnya dua operator seluler di Indonesia menjadi pembicaraan hangat minggu ini, mengingat keduanya punya basis pelanggan yang sangat besar.

Dua operator seluler di Tanah Air, Indosat Ooredoo (PT Indosat Tbk) dan Tri (PT Hutchison 3 Indonesia/H3I), resmi melakukan penggabungan usaha alias merger.

Aksi korporasi ini tentu membawa sejumlah perubahan bagi bisnis keduanya.

Mulai dari pimpinan baru, besaran kepemilikan saham baru, hingga perusahaan gabungan baru bernama "Indosat Ooredoo Hutchison" (PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk).

Baca Juga: Ternyata Rusaknya Jaringan IndiHome dan Telkomsel Dari Wilayah Ini

Di samping soal bisnis, pelanggan dari Indosat dan Tri juga akan terdampak langsung oleh merger yang dilakukan dua operator seluler ini.

Lantas, apa untung dan rugi yang didapatkan oleh pelanggan dua operator seluler ini?

Keuntungan bagi pelanggan

Pengamat telekomunikasi Moch S. Hendrowijono mengungkapkan, satu-satunya keuntungan yang dirasakan oleh pelanggan adalah soal keterjangkauan jaringan.

Keuntungan ini pun hanya akan dirasakan oleh pelanggan Tri saja.

Sebab, merger Indosat dan Tri membuat keterjangkauan jaringan Tri akan semakin luas.

Sementara untuk pelanggan Indosat sendiri, tidak akan merasakan perbedaan soal keterjangkauan jaringan ini.

"Karena saat ini, di mana ada jaringan Tri pasti sudah ada jaringan Indosat. Tapi di mana ada Indosat, belum tentu ada Tri," kata Hendro.

"Jadi ketika pelanggan Tri tidak bisa menggunakan ponselnya (tidak bisa mendapat sinyal), misalnya di Merauke, sekarang menjadi bisa, karena jaringan Indosat sudah ada di sana," imbuh dia.

Baca Juga: Inilah 5 Cara Mengatasi Lag di Game Genshin Impact, HP Kentang Masuk!

Kerugian bagi pelanggan

Karena bergabung menjadi satu, layanan Indosat dan Tri yang baru di bawah perusahaan Indosat Ooredoo Hutchison kemungkinan besar juga akan memiliki kebijakan tersendiri soal produk miliknya.

Termasuk soal penarifan paket internet, hingga penggunaan kode USSD *#.

Kode USSD ini sendiri berfungsi untuk memberikan beberapa informasi soal paket internet kepada pengguna, mulai dari penawaran promo, aktivasi paket, pembelian ekstra kuota, cek status kuota, hingga berhenti berlangganan paket.

Adanya kemungkinan perubahan pada tarif dan penggunaan kode USSD inilah bisa membuat pelanggan lama tak nyaman, dan akhirnya menjadi "kerugian" bagi sejumlah pelanggan.

"Bagaimanapun, 'pindah rumah' pasti ada saja yang tidak sesuai (bagi pelanggan), misalnya soal penarifan, soal USSD *#," kata Hendro.

Bila pelanggan tidak nyaman dengan penggabungan bisnis Indosat dan Tri, maka pelanggan bisa saja berpindah haluan ke operator seluler lainnya.

Bila berkaca pada akuisisi Axis oleh XL Axiata pada 2014 lalu, Hendro mengatakan, sebagian besar pelanggan Axis justru pindah haluan ke operator seluler Indosat atau Telkomsel.

"Pindah haluan ini dikarenakan perasaan tidak nyaman tadi (soal penarifan dan kode USSD)."

Baca Juga: Hasil Uji Speedtest: 4 Provinsi di Luar Jawa Ini Punya Internet Terkencang di Indonesia

"Kebiasaan-kebiasaan yang sudah mereka lakukan selama di Axis, tidak akan sama dengan ketika masuk ke operator baru," kata Hendro.

Nah, khusus untuk pelanggan Tri, Hendro meyakini, bahwa mereka akan menjadikan tarif paket internet dan layanan baru lainnya, sebagai bahan pertimbangan untuk setia dengan Tri pasca-merger, atau berpindah ke operator seluler lainnya.

"Tarif akan menjadi pertimbangan pelanggan Tri, yang sangat boleh jadi akan pindah ke Smartfren yang tarifnya mirip-mirip dengan tarif Tri," kata Hendro.

Kekhawatiran pelanggan Tri

Kabar merger Indosat dan Tri pun telah diumumkan langsung oleh akun Facebook resmi milik Tri Indonesia.

Pantauan hari Jumat (17/9/2021), di kolom komentar posting tersebut, terlihat bahwa sebagian pelanggan Tri Indonesia menyambut baik aksi merger ini.

Beberapa pelanggan, salah satunya pengguna dengan nama akun Irawadi Jayadi Sabli, menilai penggabungan Indosat dan Tri akan turut meningkatkan kualitas jaringan Tri itu sendiri, yang disebut tidak seluas Indosat.

Di sisi lain, tak sedikit pula pelanggan yang khawatir bila harga paket internet Tri, begitu juga jenis dan varian produk dan layanannya, bakal berubah setelah proses merger selesai, yang rencananya akan rampung pada akhir tahun nanti.

Bahkan, apabila kebijakan, produk, serta dan layanan dirombak, atau lebih mahal dari sekarang, tak sedikit dari mereka yang mengancam akan berpindah haluan ke operator seluler lain.

Baca Juga: Tak Dapat Lisensi 5G di 2,3Ghz, XL Axiata Tunggu Lelang di 5 Frekuensi 5G Lainnya

"Kalau harga paket jadi lebih mahal, siap-siap pindah operator deh," imbuh pengguna dengan handle Ibeng Prasetyo.

Namun, dalam postingan yang sama, Tri Indonesia menyebutkan, meski digabung, pelanggan yang menggunakan layanan Tri disebut tak perlu khawatir akan nasib mereka ke depan.

Pasalnya, Tri Indonesia mengklaim pelanggan masih bisa menikmati layanan dan jaringan Tri sebagaimana biasanya.

"Pelanggan 3 dapat terus menikmati seluruh produk dan layanan yang tersedia dengan kecepatan data yang lebih tinggi, dan jangkauan yang lebih luas setelah penggabungan," tulis akun Facebook resmi Tri Indonesia, Jumat (17/9/2021).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Untung-Rugi Merger Indosat-Tri bagi Pelanggan"Penulis : Galuh Putri Riyanto

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest