Nextren.com- Kebocoran data kembali mengintai masyarakat di Tanah Air dengan adanya laporan terkait terungkapnya sekitar 1,3 juta data pengguna di aplikasi eHac milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Pada hari Selasa pagi (31/8) kemarin, dugaan awal menyebut bahwa jutaan data pengguna itu berhasil dibobol oleh orang tidak bertanggung jawab.
Bagi kamu yang belum mengetahui apa itu aplikasi eHac, jadi aplikasi tersebut menjadi lokasi penyimpanan Kartu Kewaspadaan Kesehatan versi modern.
Aplikasi eHac juga menjadi salah satu persyaratan wajib yang harus dimiliki masyarakat ketika ingin pergi ke luar ataupun dalam negeri.
Baca Juga: Aplikasi eHac Diduga Ada Kebocoran Data, Ini Tanggapan Mabes Polri?
Selain itu, eHac juga dikabarkan tersambung dengan aplikasipelacak penyebaran Covid-19 milik Kemenkes dan Kominfo yaitu PeduliLindungi.
Oleh karenanya, timbul pertanyaan bagaimana kondisi data pengguna eHac di aplikasi PeduliLindungi.
Guna meluruskan hal tersebut, Anton Setiawan, selaku Juru Bicara Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menjawab pertanyaan yang banyak dikhawatirkan oleh masyarakat itu.
Dihimpun dari Kompas, Rabu (1/9), Anton mengatakan bahwa data pengguna aplikasi eHac yang terintegrasi oleh aplikasi PeduliLindungi masih aman dari kebocoran.
"Ya (masih aman dari kebocoran data), sudah dilakukan Informaton Technology Security Assesment (ITSA) oleh BSSN pada aplikasi PeduliLindungi," ujar Anton.
Ia pun menerangkan bahwa metode ITSA sendiri adalah proses penilaian keamanan pada suatu sistem yang dimiliki oleh aplikasi.
Baca Juga: Duh 1 Juta Data Pemain Game Developer China Bocor, Apa Penyebabnya?