Follow Us

Spyware Canggih Israel Incar Aktivis Indonesia, Bisa Curi Chat

Wahyu Subyanto - Senin, 19 Juli 2021 | 21:10
Ilustrasi Hacker
New York Post

Ilustrasi Hacker

Spyware milik Candiru ini disebutkan dapat mengeksploitasi kelemahan pada sistem operasi Windows, sehingga memungkinkan hacker untuk mencuri kata sandi, file, hingga mencuri pesan dari perangkat.

Baca Juga: Awas! Aplikasi Stalker Semakin Banyak Beredar di Google Play Store

Pesan yang dicuri termasuk dari e-mail, akun media sosial, termasuk aplikasi pesan instan terenkripsi.

Spyware ini juga dapat menginfeksi dan memantau iPhone, Android, Mac, PC, dan akun cloud.

Terkait serangan spyware Candiru ini, Microsoft dalam blog resminya, mengaku telah merilis pembaruan software "yang akan melindungi pelanggan Windows dari eksploitasi eksploitasi terkait, yang digunakan "aktor" untuk membantu mengirimkan malware yang sangat canggih".

Ada domain dari Indonesia

Berdasarkan analisis Citizen Lab dan Microsoft, Spyware milik Candiru ini dijual secara eksklusif dan disebut, "dioperasikan dari beberapa negara, seperti Arab Saudi, Israel, Uni Emirat Arab, Hongaria, dan Indonesia".

Temuan itu didapat setelah Citizen Lab menelusuri data historis situs web yang diyakini sudah terinfeksi spyware Candiru.

Hasilnya ada setidaknya 764 nama domain yang dinilai telah menjadi target spyware Candiru.

Situs-situs itu antara lain merupakan milik kelompok Amnesty International, gerakan Black Lives Matter, hingga instansi layanan pos Rusia. Citizen Lab juga menemukan ada satu domain yang berasal dari Indonesia, yaitu indoprogress.co.

Dalam laporan tersebut, situs itu disebut sebagai "Left-leaning Indonesian publication".

Dalam laporan juga disebutkan, berdasarkan analisis independen Microsoft, spyware Candiru ini telah menargetkan setidaknya 100 masyarakat sipil, termasuk politisi, aktivis hak asasi manusia (HAM), jurnalis, akademisi, hingga politikus di negara, seperti Inggris, Spanyol, Singapura, Israel, hingga Palestina.

Editor : Wahyu Subyanto

Latest