Baca Juga: 3 Aset Kripto yang Berpotensi Naik Selain Dogecoin dan Bitcoin
Angka tersebut merupakan penurunan hingga lebih dari 50 persen dari level angka tertinggi yang sempat dicapai Ethereum di tanggal 12 Mei 2021 dengan harga 4.338 USD.
Lalu apakah kerugian yang dialami oleh Vitalik Burtelin adalah sesuatu yang mengejutkan?
Baca Juga: 5 Rekomendasi Aset Kripto Terbaik Untuk Investasi Uang THR Lebaran
Dihimpun dari Forbes, apa yang dirasakan oleh Ethererum ternyata juga turut dinikmati oleh aset kripto lainnya.
Kebijakan pemerintah Tiongkok yang menegaskan bakal menindak keras para penambang Bitcoin di negaranya pun menjadi salah satu dugaan mengapa koreksi uang kripto terus terjadi.
Laporan dari Messari pun menyebut kalau kepemilikan aset crypto Ethereum Vitalik Burtelin saat ini telah berkurang sampai 457.500.754 USD atau sekitar Rp 6,6 triliun.
Padahal saat Burtelin menjadi miliarder Ethereum, dirinya mengantongi sebanyak 1,09 miliar USD pada tanggal 3 Mei lalu.
Baca Juga: Tesla Hentikan Pembelian Menggunakan Bitcoin, Ini Alasan Elon Musk
Kendati demikian, kapitalisasi Ethereum di awal pekan ini tercatat berada di angka 223.752.321.616 USD dan menempati posisi kedua.
Sedangkan posisi puncak masih dipegang oleh Bitcoin dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai 606.843.934.844 USD.