Follow Us

facebookyoutube_channeltwitter

Layanan 5G Indosat Ooredoo Resmi Hadir di Solo, Ini Kecepatan dan Syarat Penggunanya

Wahyu Subyanto - Selasa, 22 Juni 2021 | 17:56
Jaringan 5G di Oppo A74 5G
Bagus

Jaringan 5G di Oppo A74 5G

Nextren.com - Operator seluler yang melayani internet 5G bertambah satu lagi, yaitu Indosat Ooredoo.

Hari ini (22/6) bertempat di Solo, untuk pertama kali layanan 5G Indosat Ooredoo resmi hadir secara komersil.

Kota Solo dipilih lokasi peluncuran 5G dan menjadi lokasi pertama yang bisa menikmati layanan 5G Indosat Ooredoo.

Berbeda dengan Telkomsel yang memakai frekuensi 2300Mhz, frekuensi yang dipakai untuk jaringan 5G Indosat Ooredoo adalah 1800Mhz.

Baca Juga: Smartfren Siap Ajukan ULO Jaringan 5G ke Kemenkominfo, Segera!

Di frekuensi 1800Mhz tersebut, lebar pita 2x22,5 MHz dimiliki Indosat Ooredoo, namun hanya 20 MHz yang dipakai untuk 5G. Sisanya masih dipakai untuk layanan 4G.

Hal ini menimbulkan pertanyaan mengapa frekuensi 1800Mhz yang dipakai dan dengan lebar pita yang terbatas.

Sebagai informasi, menurut pakar dari ITB, lebar pita yang disarankan dipakai untuk layanan 5G minimal 50Mhz dan paling bagus jika bisa 100Mhz.

Bayu Hanantasena, Chief Business Officer memberikan alasannya saat peluncuran jaringan 5G Indosat Ooredoo yang digelar online, Selasa (22/6/2021).

Apa alasan Indosat Oooredoo memakai frekuensi 1800Mhztersebut, yuk simak di halaman berikutnya.

"Indosat selalu ingin menjadi pionir. Meskipun frekuensi menggunakan existing kalau tidak dimulai ekosistem tidak akan mulai terbentuk. Ini seperti 'ayam dan telur, mana yang duluan," kata Bayu.

Seperti juga dialami oleh Telkomsel, sebelumnya Indosat sudah lolos uji layak operasional (ULO) oleh Ditjen SDPPI Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), lewat Surat Keterangan Laik Operasional.

Menurut Bayu, peluncuran layanan 5G komersil ini menjadi bagian dari kemitraan baru dengan Pemerintah Kota Surakarta untuk pemulihan ekonomi.

Cakupan kemitraan itu meliputi pemberdayaan UMKM, pendidikan talenta digital, dan pengembangan smart city.

Pemberdayaan UMKM di Solo, telah dimulai dengan menjual Rasa Solo Hampers di aplikasi myIM3 dan akan melatih sepuluh ribu UMKM Solo untuk go digital.

Disediakan pula layanan UCan untuk menawarkan pinjaman mikro kepada para pelaku UMKM untuk membantu pendanaan pertumbuhan bisnis mereka.

Di ranah pendidikan talenta digital, pelatihan dan pembinaan content creator difasilitasi untuk dua ribu anak muda dan komunitas gerakan muda di Kota Solo.

Ada pula pelatihan Augmented Reality (AR) bagi 500 developer muda asal Solo.

Adapun pemberdayaan Solo sebagai smart city berikutnya, akan dibangun pusat informasi pintar di Balai Kota yang menghubungkan pusat komando kota dengan lebih dari 2.700 RT untuk menghadirkan informasi yang real-time di seluruh kota

Baca Juga: HP 5G Poco X3 GT Dapat Sertifikasi TKDN, Harganya Bakal Rp 3 Jutaan?

Layanan 5G Selain Solo

Setelah kota Solo, di tahap awal Indosat Ooredoo juga akan menghadirkan layanan 5G di 4 kota lain, yaitu Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Balikpapan.

Namun perlu diketahui, layanan 5G tidak menjangkau seluruh wilayah kota-kota tersebut,tapi hanya di area tertentu saja.

Pilihan area-area tertentu di kota itu berdasarkan adanya point of interest-nya, keberadaan pengguna, adanya pengguna dengan HP 5G, serta eksosistemnya sudah ada.

Menurut Shatya Framudia, SVP-Head of Business Planning, beberapa contoh area pilihan itu misalnya Balai Kota, sekolah, dan lainnya.

Cakupan area layanan 5G itu nantinya akan diperluas ke lebih banyak lokasi, dengan mengembangkan jaringan 5G, baik investasi maupun konfigurasi.

Lalu apa layanan 5G yang disiapkan Indosat Ooredoo di kota Solo?

Mereka fokus pada optimalisasi pengalaman 5G untuk tiga penggunaan.

Pertama, menghadirkan broadband seluler yang ditingkatkan untuk kualitas video nirkabel, video game, dan aplikasi seluler intensif data lainnya.

Kedua, penerapan teknologi machine learning dan otomatisasi operasi.

Ketiga, memberikan edukasi dan hiburan berupa gabungan teknologi realitas ganda (augmented reality/AR) dan realitas virtual (virtual reality/VR).

Baca Juga: Ini Perbedaan Jaringan 5G Indosat Ooredoo dan Telkomsel di Indonesia

Kecepatan 5G Indosat

Saat uji coba layanan 5G, kecepatan tertinggi 5G Indosat Ooredoo diklaim mencapai 540 Mbps dengan latensi 10 ms.

Layanan 5G menurut Shatya tidak hanya soal angka kecepatan saja, tapi juga bagaimana layanan 5G diterapkan untuk mendukung pengalaman pengguna.

Kinerja 5G tersebut akan ditingkatkan lagi dengan pita lebih lebar dengan resource yang lebih lebar, dan kecepatan akan menjadi satu game changer.

"Tapi sekarang yang kami lihat dengan speed itu sudah lebih dari cukup untuk menjalankan fungsi-fungsi IoT yang sudah kami aplikasikan dengan use cases," ujar Shatya.

Saat uji coba layanan 5G, perangkat yang dipakai adalah Xiaomi Mi 11 dan Huawei Mate 40 Pro.

Syarat Pengguna 5G Indosat Ooredoo

Layanan 5G Indosat di area yang sudah terjangkau sinyal 5G bisa dinikmati dengan beberapa syarat.

1. Pelanggan Indosat harus memakai kartu USIM 4G. Jadi jika kartu 4G sudah aktif, maka tidak perlu mengganti kartu SIM.

2. Smartphone harus mendukung band n3 (1800Mhz), sesuai layanan 5G Indosat, baik software maupun firmware.

3. Fitur 5G di smartphone harus di-unlock dulu agar bisa menjalankan layanan 5G.

4. Pengguna juga harus berada di wilayah yang terjangkau jaringan 5G Indosat Ooredoo.

5. Setelah memenuhi syarat tersebut, maka layanan 5G harus diaktivasi ke gerai Indosat terdekat.

Editor : Nextren

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x