Follow Us

BTS 4G di Wilayah Terpencil 3T, Kurangi Kesenjangan Desa dan Kota

Wahyu Subyanto - Rabu, 16 Juni 2021 | 14:00
ilustrasi BTS XL
XL

ilustrasi BTS XL

Nextren.com – Internet kini sudah menjadi kebutuhan utama masyarakat, untuk mengakses informasi dan beragam layanan digital lainnya.

Namun jangan bayangkan semua wilayah Indonesia mendapatkan akses internet yang memadai.

Maka dibutuhkan upaya khusus agar saudara kita di seluruh Indonesia, bisa merasakan akses internet secara merata.

Untungnya, pembangunan infrastruktur dan telekomunikasi di daerah yang memiliki keterbatasan akses saat ini mulai dapat dinikmati secara luas.

Baca Juga: Ini Perbedaan Jaringan 5G Indosat Ooredoo dan Telkomsel di Indonesia

BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi - Kominfo) berusaha menjadi jembatan bagi masyarakat desa, agar dapat sejajar dengan masyarakat kota dalam hal kemudahan mengakses infomasi dan telekomunikasi.

Kesenjangan konektivitas tidak hanya terjadi di Indonesia saja, hampir di seluruh dunia memilikinya dengan kadar yang cukup beragam.

Benua Afrika memiliki banyak area dengan tingkat kesenjangan cukup tinggi terhadap kemudahan akses internet, sebaliknya Benua Eropa dan negara-negara pecahan Uni Soviet memiliki pemerataan akses yang sangat baik.

Indonesia sendiri, kesenjangan konektivitas salah satunya disebabkan oleh faktor geografis yang sulit dijangkau.

Padahal akibat pandemik covid-19 ini, kebutuhan akses internet meningkat tinggi akibat perubahan kegiatan masyarakat yang lebih banyak dilakukan secara online, misalnya untuk pendidikan, pekerjaan, kesehatan, dsb.

Pemerintah, melalui BAKTI Kominfo selama kurun waktu tahun 2021—2022 ini menargetkan untuk menyelesaikan pembangunan 7.904 BTS 4G di desa wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) untuk mempersempit kesenjangan tersebut dengan sumber pembiayaan yang berasal dari APBN.

Sebaran lokasi pembangunan terbagi dalam 5 paket yang terdiri atas 9 area, di mana mayoritas area berada di wilayah Papua dan Papua Barat. Tantangan terbesarnya adalah letak geografis, jumlah penduduk, ketiadaan sinyal, dan kurangnya ketersediaan perangkat.

Editor : Wahyu Subyanto

Baca Lainnya

Latest