Follow Us

Potensi Aset Kripto Makin Diminati Untuk Cari Uang, Ada yang Cuan 500%

Fahmi Bagas - Jumat, 09 April 2021 | 19:00
Pertama Kalinya Harga Bitcoin Nyaris Sentuh Rp700 juta, Tertarik Beli?
pexels.com/@davidmcbee

Pertama Kalinya Harga Bitcoin Nyaris Sentuh Rp700 juta, Tertarik Beli?

Laporan wartawan Nextren, Fahmi Bagas

Nextren.com - Investasi online tengah menjadi alternatif bagi sebagian kalangan masyarakat untuk mencari uang.

Berbagai jenis investasi mulai dari saham hingga aset kripto pun mulai menunjukkan potensinya sejak satu tahun belakangan.

Aplikasi untuk melakukan investasi hanya dengan sambungan internet itu pun sudah banyak tersedia di Indonesia seperti BiBit, Danareksa, Tokocrypto, hingga Indodax.

Baca Juga: 129.000 Data Konsumen Operator Singtel Dicuri dan Dijual di Internet

CEO Indonesia Digital Asset Exchange (Indodax), Oscar Darmawan juga sempat memprediksi bahwa performa dari investasi aset kripto akan bisa membantu ekonomi masyarakat.

"Investor dan trader akan beralih ke tempat yang lebih menarik untuk membantu meningkatkan pendapatan mereka, salah satunya cryptocurenncy," ucapnya dikutip dari Tribunnews, Jumat (9/4).

Dan pada awal tahun ini, Oscar pun menyatakan bahwa hampir semua aset kripto melonjak 100 persen.

Seperti yang kita tahu bahwa Bitcoin yang merupakan salah satu aset kripto yang populer sempat berada di angka tertinggi penjualannya dengan nominal Rp 741 juta per-keping.

"Bitcoin kembali menembus harga tertinggi. Hanya butuh satu pekan bagi Bitcoin ke Rp 741 juta dari Rp 650 juta," ungkap Oscar, dilansir dari Kompas.

Baca Juga: Penambang Bitcoin Mencuri Listrik, Rugikan PLN Malaysia Rp 30 Miliar

Berhasil Cuan 500% dari Bitcoin

Selaras dengan ungkapan Oscar, kisah keberhasilan dalam mendulang penghasilan pun dialami oleh pendiri komunitas Aset Kripto, Afid Sugiono.

Dihimpun dari Kontan, ia mengaku telah berhasil meraup keuntungan dari lonjakan yang terjadi pada Bitcoin.

Baca Juga: Bill Gates, Warren Buffett Hingga Menteri Keuangan AS Anggap Bitcoin Berbahaya

Afid menjelaskan bahwa dirinya memulai untuk membeli Bitcoin sejak tahun 2017 yang berlandaskan oleh rasa penasaran.

Modal awal yang digunakan olehnya adalah Rp 1 juta untuk melakukan trading Bitcoin.

"Mungkin karena pemula dan masih asal-asalan, setelah deposit di salah satu exhange, dalam dua hari saja, harganya sudah turun sekitar 50 persen. Akhirnya memutuskan untuk cutloss agar tidak rugi lebih dalam," ujarnya dikutip dari Kontan (9/4).

Dan akhirnya setelah beberapa tahun bergelut di bidang aset kripto, Afid pun mendulang banyak cuan di tahun 2020.

"Pada 2020 itu bisa dibilang tahun yang cuan, harga Bitcoin menmbus level all time high-nya seiring makin banyak investor institusional yang juga mulai masuk," ungkapnya.

Baca Juga: Setelah Elon Musk Sebut Kemahalan, Nilai Bitcoin Anjlok Hampir Rp 100 Juta Dalam Sehari

"Bahkan, saat itu, saya punya Binance Coin yang dalam kurun waktu sekitar dua minggu berhasil mengalami kenaikan hingga 500 persen."

Kendati demikian, bagi para pemula yang baru ingin mulai masuk ke dalam dunia investasi aset kripto, sebaiknya memahami terlebih dahulu terkait istilah yang terdapat di dalam dunia cryptocurrency.

Selain itu, para pemain juga perlu memahami bahwa ada risiko kejahatan yang mungkin saja terjadi dalam dunia investasi tersebut.

Baca Juga: Bill Gates Tidak Tertarik Dengan Bitcoin, Ternyata Ini Alasannya

Akun Palsu Investasi Aset Kripto

Pasalnya laporan dari Kompas menyebut bahwa tengah banyak aksi penipuan dengan modus akun palsu yang mengatasnamakan sebuah lembaga investasi aset kripto.

Misalnya saja kasus yang terjadi baru-baru ini di mana terdapat oknum yang mengatasnamakan sebagai Indodax.

Aksi tersebut dilakukan oleh para penjahat melalui akun Telegram bernama @INDODAX_Exhanger_Bitcoin_Bot.

Baca Juga: Signal Bikin Fitur Pembayaran di Aplikasi Menggunakan Cryptocurrency

Diketahuinya bahwa akun tersebut adalah berkat adanya konfirmasi dari CEO Indodax, Oscar Darmawan.

Ia menegaskan kalau perusahaannya hanya memiliki satu akun Telegram yaitu @Indodax.

"Saat ini Indodax baru ada channel Telegram di @Indodax saja," ungkapnya kepada Kompas.

(*)

Editor : Nextren

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest