Laporan wartawan Nextren, Fahmi Bagas
Nextren.com - Fenomena pangkalan pengemudi ojek online semisal driver Grab telah menjadi sesuatu yang lumrah bagi masyarakat, terutama yang berada di wilayah perkotaan.
Meski di pesan secara daring melalui aplikasi, namun kerap ditemukan sejumlah oknum driver Grab yang berkumpul di satu tempat.
Hal tersebut biasanya dilandaskan oleh keinginan para driver untuk bersosialisasi dengan sesama mitra lainnya dan membuat basecamp.
Baca Juga: GrabExpress Rilis Fitur Baru Agar Pengguna Lebih Nyaman
Kendati demikian, kondisi saat ini mengharuskan masyarakat agar menjaga jarak atau social distancing guna melaksanakan protokol kesehatan yang dicanangkan pemerintah.
Sejalan dengan kebijakan pemerintah Indonesia, Grab pun mengaku telah melakukan sosialisasi kepada mitra dan mengembangkan teknologi yang dapat meminimalisir kerumunan para driver.
"Di Grab ini kita mengembangkan mesin learning di mana mesin ini bisa mendeteksi titik-titik lokasi driver yang katakanlah berkumpul lebih dari 3 orang,"ungkap Country Lead of Map Operations Grab, Ariek Wisnu Wibisono, pada sesi wawancara eksklusif bersama Nextren, Jumat (31/3).
Lantas bagaimana nasib driver Grab yang masih tetap bergerombol?
Mengenai masalah itu, Ariek menerangkan bahwa Grab akan memberikan peringatan untuk para mitra yang masih 'bandel'.
Baca Juga: Strategi Super App Bantu Grab Bertahan dan Tetap Relevan di Tengah Pandemi