Nextren.com - Penjualan produk smartphone Apple, yaitu iPhone 12 dikabarkan masih dalam kondisi yang stabil dan laku meskipun mengalami penurunan daya beli.
Informasi ini ijelaskan secara langsung oleh salah satu analis perusahaan JP Morgan, Samik Chatterjee.
Hal ini diungkapkan secara langsung olehnya dalam sebuah wawancara dengan seorang jurnalis dari portal dan forum berita khusus Apple bernama Apple Insider.
Samik menjelaskan bahwa analisa terbarunya terhadap daya beli iPhone 12 mengalami penurunan sebanyak 6 juta unit.
Baca Juga: Cerita Pemilik iPhone 12 Pro Max Pertama di Indonesia, Ngaku Server Sempat Error
Sebelumnya, analisa dari perusahaan JP Morgan menyatakan bahwa iPhone 12 dapat terjual sebanyak 236 juta unit tiap tahunnya.
Namun dari pengalaman yang ada di tahun lalu dan juga analisa terbarunya, ia menyatakan bahwa iPhone 12 hanya akan terjual atau laku sebanyak 230 juta unit saja.
Meskipun alami penurunan, analisa jumlah penjualan iPhone 12 di tahun 2021 ini masih lebih banyak 13% dibanding dibanding tahun lalu yang hanya terjual sebanyak 200 juta unit.
Lalu, apa yang menyebabkan daya beli dari iPhone 12 alami penurunan? Yuk simak halaman selanjutnya.
Menurut Samik, penurunan daya beli iPhone 12 ini disebabkan oleh meningkatnya tensi perdagangan antara Tiongkok dan Amerika dalam beberapa waktu terakhir.
Meningkatnya tensi perdagangan ini membuat sebagian besar konsumen produk Apple di Tiongkok memutuskan untuk meninggalkan segala atribut perusahaan gadget asal Amerika ini, terutama ponsel pintar iPhone 12.
Samik menambahkan, penjualan iPhone 12 di bulan kuartal ketiga bulan Maret kemungkinan hanya akan ada pada angka 52 juta unit atau 3 juta unit lebih sedikit dari target penjualan Apple.