Orang tua mengaku cemas dengan risiko penipuan atau peretasan terhadap akun anak mereka.
Google memberik cara mudahnya untuk orang tua bisa melindungi informasi anaknya.
Baca Juga: 5 Modem WiFi 4G Rekomendasi, Murah dan Fleksibel Untuk Travelling
Yaitu, ajari anak cara untuk membuat sandi yang kuat dan tidak mudah ditebak.
Hindari sandi sederhana yang menggunakan nama, tanggal lahir, atau bahkan karakter kartun favorit.
Lalu selanjutnya, selalu gunakan platform yang sudah punya reputasi baik terkait keamanan pengguna.
Misalnya, kalau menggunakan layanan email seperti Gmail, kalian akan otomatis mendapatkan filter pengaman yang dapat mendeteksi email phising dan mencegah 99,9% serangan phising bahkan sebelum sampai ke kotak masuk.
Cara ini juga bisa diikuti oleh orang tua yang mungkin belum sepenuhnya paham terkait keamanan berinternet.
Ketahui dengan siapa yang mereka bicara
Pandemi ini membuat anak berada di rumah dan bersosialisasi melalui online melalui teks ketika bermain game.
Google mengingatkan orang tua harus sadar saluran komunikasi tersebut bisa dimanfaatkan orang tak dikenal yang berniat buruk untuk menghubungi anak-anak kita. Seperti di dunia nyata, kita harus tahu dengan siapa mereka bicara di internet. Lalu orang tua harus seperti apa?
Baca Juga: Mockup Desain Android 12 Bocor di Internet, Tampilkan Perubahan Besar